BPPT Kembangkan Arsinum di Ponpes Rejo Darul Musthofa Kabupaten Malang

Direktur Pusat Teknologi Lingkungan BPPT Rudi Nugroho bersama Pengasuh Ponpes Rejo Darul Musthofa, Desa Putukrejo, Kec Gondanglegi, Kab Malang saat resmikan Arsinum

Kab Malang, Bhirawa
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah meresmikan Air Siap Minum (Arsinum) di Pondok Pesantren (Ponpes) Rejo Darul Musthofa, Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Sedangkan Arsinum tersebut sebagai inovasi teknologi yang dikembangkan BPPT.
Menurut, Direktur Pusat Teknologi Lingkungan BPPT Rudi Nugroho, Selasa (15/10), usai meresmikan Arsinum di Ponpes Rejo Darul Musthofa, Arsinum itu merupakan pengelolaan air tanah menjadi air siap minum atau Deseminasi Arsinum, agar pengurus dan para santri dilingkungan Ponpes Rejo Darul Musthofa, jika ingin minum air putih tidak lagi harus memasak terlebih dahulu. Sedangkan pada penerapannya, Arsinum sendiri harus melalui tiga tahapan penyaringan, dari sumber air tanah diolah menggunakan teknologi membran.
Tahap pertama, lanjut dia, yaitu tahap penyaringan menggunakan bag filter, dan kemudian tahap kedua dilanjutkan dengan penyaringan membran ultrafiltrasi, dan tahap ketiga atau terakhir penyaringan membran reverse osmosis atau suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). “Teknologi Arsinum sudah kami kembangkan pada awal tahun 2000,” jelasnya.
Mengembangkan Arsinum itu, kata Rudi, hal ini terinspirasi dari tahun milenium, makanya kita namakan Arsinum, dan ini hak nama sudah milik BPPT. Dan selain air, kami juga melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi lainnya. Sedangkan pada 5 tahun mendatang, kota-kota besar yang ada di Indonesia akan menerapkan teknologi Arsinum. Dan di Jakarta sendiri, air tanah yang diolah menjadi Arsinum  sangat mahal. Sehingga dengan teknologi daur ulang itu sangat menguntungkan dan  sangat murah,
Ditambahkan, pengolahan Arsinum yang ada di Ponpes Rejo Darul Musthofa ini mencapai kapasitas 5.000 liter per delapan jam. Bahkan bisa melebihi kapasitas tersebut, dan teknologi Arsinum ini berbeda dengan air isi ulang di pinggir jalan. Sebenarnya, kapasitas air bisa diperbesar yakni bisa mencapai 12.000 liter per sepuluh jam, tapi kita kita setting 5.000 ribu per delapan jam, agar membrannya awet. “Secara ekonomis, masih oke lah, kalau mau dipasarkan. Dan untuk saat ini sudah ada 35 lokasi, namun untuk tahun ini ada penambahan 10 lokasi,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Pengasuh Ponpes Rejo Darul Musthofa KH Romo Ahmad Soeroso mengatakan, nantinya Arsinum tersebut akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan santri-santriwati di Ponpes Rejo Darul Musthofa, selain itu juga masyarakat yang berdomisili di sekitar ponpes. “Kebutuhan untuk santri, wali santri dan para jamaah, setiap hari itu 500 galon, tapi mesin yang ada hanya mampu 300 galon,” terangnya,
Ditegaskan, untuk galon sendiri tidak kita jual, tapi kita pinjamkan ke masyarakat. Sedangkan Arsinum dari hasil pengengembangan BBPT itu memang untuk kami, dan Arsinum itu memang di khususkan untuk santri Ponpes Rejo Darul Musthofa. Sehingga dengan Arsinum tersebut, maka para santri diharapkan akan lebih sehat.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisjam yang juga hadir di Ponpes Rejo Darul Musthofa menuturkan, jika penerapan teknologi Arsinum ini merupakan bagian dari program pemerintah. Karena Komisi VII memang fokus untuk bekerjasama dengan eksekutif terutama soal riset dan teknologi. “Ini merupakan program pemerintah, sehingga pemerintah bekerjasama dengan BPPT untuk mengembangkan teknologi dan melakukan riset,” paparnya. [cyn]

Tags: