BPR Delta Artha Bantu Entas Kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo

BPR Delta Artha ikut mengurangi kemiskinan dengan memberi ketrampilan ibu-ibu rumah tangga di Desa Sidoarjo, Krian, mencabut duri ikan bandeng. [alikus/bhirawa.]

Sidoarjo, Bhirawa
Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kab Sidoarjo, BPR Delta Artha, ikut membantu mengentaskan kemiskinan dengan memberikan ketrampilan pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Sidomojo Kec Krian, berupa pelatihan cabut duri ikan bandeng dan pengolahannya, Rabu (10/10) kemarin.
Dirut BPR Delta Artha, Sofia Nurkrisnajati Atmaja, menyampaikan kegiatan yang diikuti sebanyak 50 ibu rumah tangga, bertempat di Kantor Balai Desa Sidomojo itu, tak lepas karena amanat dari program Bulan Inklusi yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar lembaga perbankan dapat berperan ikut mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
”Semoga edukasi dan pelatihan yang kami berikan ini bisa bermanfaat ikut mendorong pertumbuhan ekonomi, penanggulangan kemiskinan dan pemerataan pendapatan bagi warga Sidoarjo,” ujar Sofi, Rabu (10/10) disela-sela hadir dalam kegiatan edukasi dan literasi dalam mendukung program inklusi keuangan itu.
Menurut Sofi, program inklusi keuangan ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016. Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, nantinya diharapkan jumlah masyarakat yang menabungkan uangnya meningkat. Yang menginvestasikan dananya bertambah sehingga bisa mencari modal usaha dari bank, juga memproteksi diri dengan asuransi.
”Maka diharapkan ekonomi akan tumbuh dengan baik, angka kemiskinan berkurang, dan kesenjangan menyempit,” jelas Sofi.
Sofi mengatakan, pelatihan cabut duri bandeng mempunyai nilai ekonomis yang bagus. Bila bandeng dijual dalam kondisi biasa satu kilo harganya Rp28 ribu. Tapi kalau durinya sudah dicabut atau Tanpa Duri (Tandur), satu kilo bisa sampai Rp50 ribu. Produk bandeng tanpa duri, bisa diolah jadi produk nuget atau juga otak-otak bandeng serta produk lainnya.
”Semoga pelatihan yang diberikan bisa bermanfaat besar. Sehingga bisa membantu menambah pendapatan keluarga,” katanya.
Karena itu, kata Sofi, Negara bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berusaha agar target program inklusi keuangan ini bisa terpenuhi.
Sementara itu, Kasi Kesra Pemdes Sidomojo, Fatoni, mengaku sangat terima kasih dengan pelatihan ekonomi yang diberikan kepada warganya. Ia juga berharap bisa bermanfaat bagi perekonomian warga. Sebab pelatihan sangat bermanfaat bagi ibu – ibu yang tak ada kegiatan sehari-harinya, sehingga bisa menjadi wirausaha baru.
”Kalau di desanya juga banyak warga yang sudah berwirausaha. Misalnya pembuatan pentol bakso. Usaha ini terkenal sampai luar desa. Sehingga banyak diambil oleh tengkulak dari luar desa,” tandasnya. [kus]

Tags: