BPS Berperan Penting dalam Penyusunan Kebijakan di Jatim

Pj Sekdaprov Jatim Dr Ir Jumadi MMT saat memberikan paparan pada Rapat Teknis Nasional Pimpinan BPS Provinsi se-Indonesia di Hotel Shangrilla Surabaya.

Pemprov, Bhirawa
Data-data hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki peran penting bagi Pemprov Jatim. Dari data tersebut, kemudian lahir berbagai kebijakan dan program yang tepat sasaran sesuai kondisi di lapangan.
Pernyataan tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Sekdaprov Jatim, Dr Ir Jumadi MMT saat menjadi Keynote Rapat Teknis Nasional (Rateknas) Pimpinan BPS Provinsi se-Indonesia, di Hotel Shangrilla Surabaya, Selasa (28/8).
Jumadi mengatakan, sejak periode pertama kepemimpinan Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo, hingga saat ini Pemprov Jatim terus membangun kerjasama dengan BPS terutama dalam memberikan data-data akurat. Baik data pertumbuhan ekonomi, tingkat pertumbuhan penduduk, sampai dengan survei mengenai UMKM yang ada di Jatim.
“Sekitar tahun 2010-2011 Pemprov Jatim melakukan sensus mandiri dengan BPS terkait UMKM. Sensus ini menggunakan 15 indikator yang disensus by name by address. Bisa jadi ini satu-satunya di Indonesia,” katanya disambut tepuk tangan para hadirin.
Menurutnya, kerjasama Pemprov Jatim dengan BPS antara lain dalam pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk pembuatan LKPJ, dan pengukuran unsur pendukung kinerja pembangunan ekonomi, seperti sensus UMKM dan pengukuran data perdagangan dalam negeri. Juga, kerjasama dalam hal pengukuran unsur pendukung kinerja pemerintahan dan sosial kemasyarakatan.
Adanya data dari BPS ini, lanjut Jumadi, sangat berpengaruh terutama dalam menentukan inovasi kebijakan ekonomi makro. Ia mencontohkan, sebelum ada data dari BPS, perdagangan domestik dan internasional belum terukur besaran transaksinya. Setelah adanya data BPS, kinerja perdagangan menjadi lebih terukur baik nilai ekspor, impor atau neracanya.
“Kami di Jatim berterimakasih BPS menjadi bagian penting bagi pemerintah daerah. Terimakasih atas support yang luar biasa dari BPS, khususnya BPS Jatim,” katanya.
Ke depan, ia berharap rilis BPS setiap triwulan lebih detail lagi sampai dengan sub kategori. Dengan demikian, hasil survei tersebut bisa lebih cepat direspon. Selain itu, ia berharap ke depan ada harmonisasi data termasuk dari kab/kota.
Sementara itu, Kepala BPS RI, Suhariyanto mengatakan, Rateknas ini mempunyai posisi penting yang bertujuan menyamakan sinergi, evaluasi dan menyiapkan berbagai program BPS ke depan. Selain itu, komunikasi antar BPS pusat dan daerah menjadi kunci penting dalam memajukan BPS. “Saya mengajak saudara untuk aktif dan memanfaatkan forum ini untuk menjalin komunikasi dan menyampaikan masukan,” katanya.
Ada yang menarik dalam pelaksanaan Rateknas kali ini. seluruh peserta menggunakan pakaian adat dari seluruh Indonesia. Menurut Suhariyanto, pemilihan baju adat yang dipakai seluruh peserta menandakan keberagaman yang dimiliki Indonesia. “Keragaman ini merupakan anugerah dari Tuhan YME untuk membangun negara Indonesia. Semangat ini harus terus dibangun sebagai modal untuk memajukan negeri ini,” katanya.
Rateknas ini mengambil tema “Menuju SDM BPS yang Berkinerja Tinggi, Inovatif dan Kolaboratif”. Selain dihadiri pimpinan BPS seluruh Indonesia, Rateknas yang berlangsung selama tiga hari ini juga dihadiri para pejabat eselon yang ada di BPS pusat. [iib]

Tags: