BPSDM Jadi Tempat Observasi Corona

Selain meninjau asrama, Gubernur didamping Kepala BPSDM Jatim Aris Aries Agung Paewai dan pejabat lainnya melihat fasilitas fitnes di BPSDM. [Wawan triyanto]

Sosialisasikan ke Masyarakat Sekitar
BPSDM, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menilai asrama yang ada di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) layak untuk dijadikan tempat Observasi bagai ODP (Orang Dalam Pemantauan), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona.
Namun yang menjadi perhatian, Gedung BPSDM di Jalan Balungsari Tama Surabaya dekat dengan perkampungan penduduk. Dikhawatirkan masyarakat sekitar akan resah.
Itulah mengapa Kepala BPSDM Jatim Aris Aries Agung Paewai akan melakukan sosialisasi ke masyarakat. “Kalau nanti sudah final, kami akan melakukan sosialisasi ke masyarakat, karena kita sekarang lagi menolong orang (pasien),” kata Aris, disela-sela kunjungan Gubernur Khofifah, Selasa (24/3).
Ia juga menjelaskan kalau posisi asrama dengan perkampungan masih ada batas tembok maupun taman, sehingga tidak langsung berdekatan dengan rumah penduduk. “Tidak langsung berinteraksi keluar, karena di lingkungan asrama masih ada jarak dan pagar,” katanya.
Ia juga mengatakan untuk saat ini tidak ada pendidikan ASN di BPSDM Jatim karena pendidikannya sudah pada tahap di luar kelas. Di BPSDM Jatim ini terdapat sembilan gedung asrama. Masing-masing asrama terdapat ruangan yang berisi 2-4 tempat tidur. “Jadi, nanti kamar akan kita tata ulang agar ada jarak. Minimal satu meter antar penghuni,” ujarnya.
Aries menambahkan, dari segi sarana dan prasarana, gedung BPSDM Jatim memenuhi syarat untuk dijadikan tempat observasi Covid-19. Nanti, pihaknya akan menyiapkan segala macam perlengkapan yang dibutuhkan sebagai tempat observasi. “Gedung BPSDM ini luas, mencapai lima hektar,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menilai kalau asrama di BPSDM atau yang dulunya bernama Badiklat Jatim cukup layak untuk tempat Observasi.
Di asrama tersebut terdapat 350 tempat tidur, ruang pertemuan atau hall yang mampu menampung sebanyak 100 tempat tidur. Sehingga, jika di total ada sebanyak 450 tempat tidur yang akan disiapkan di gedung BPSDM Jatim. Selain itu juga terdapat tempat fitnes, kolam pancing, masjid dan taman.
“Selain BPSDM Jatim, sudah ada gedung BPSDM di Malang yang memiliki 100 tempat tidur. Itu juga akan kami fungsikan untuk ruang isolasi,” kata Khofifah.
Khofifah memilih ini untuk memastikan bahwa persiapan jika misalnya ada permintaan untuk observasi di dalam ruang tertentu. “Dalam apa pemantauan dan perawatan tenaga medis dan paramedis ini salah satu yang sudah kita siapkan,” tuturnya. [wwn]

Rate this article!
Tags: