BPSDM Jatim Ajak ASN Tingkatkan Kemampuan Mengelola Data Statitik

Webinar ASN Belajar Seri 30, Kamis (04/08).

Webinar ASN Belajar Ke-30

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Basis data yang kuat dan akurat merupakan faktor penting dalam pembangunan oleh pemerintah. Karena itu, ASN sebagai leading sektor pembangunan dituntut memiliki kesadaran dan kemampuan yang cukup dalam mengumpulkan serta mengelola data statistik.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim secara khusus mengupas “Strategi Pengelolaan Data Statistik di Pemerintah Daerah” dalam Webinar ASN Belajar Seri 30, Kamis (04/08).

Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, di tengah perkembangn teknologi informasi saat ini, peranan data bagi pemerintah sangat penting. Khususnya sebagai dasar pemerintah dalam menetapkan kebijakan yang tepat dan cepat.

“Setiap kebijakan membutuhkan data sebagai dasar acuan. Maka, ASN harus memiliki awareness terhadap data maupun kemampuan mengelola data statistik,” tutur Aries dalam pembukaan Webinar ASN Seri ke-30.

Aries berharap, setiap momen dalam Webinar ASN ini benar-benar dapat menjawab kebutuhan ASN. Karena itu, berbagai topik menarik terkait dengan kebutuhan pengembangan kompetensi ASN terus disajikan.

“Terimakasih kepada seluruh ASN baik dari Jawa Timur maupun di luar Provinsi Jatim yabg telah bergabung. Semoga pertemuan ini dapat bermanfaat untuk kita semua khususnya dalam meningkatkan kinerja kita sebagai pelayan masyarakat,” ujar Aries.

Dalam kesempatan itu, BPSDM Jatim mengundang dua narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS-RI Dr Imam Machdi, Kepala Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat DRPM ITS Dr Sutikno. Selain itu, juga hadir Chief Statistician BPS-Statistic Indonesia Dr Margo Yuwono sebagai keynote speaker.

Yuwono menjelaskan, strategi penguatan tata kelola statistik di lingkungan pemerintahan daerah memerlukan tiga aspek penting. Pertama penguatan koordinasi dan kerja sama statistik, kedua pengembangan kapabilitas statistik, dan terakhir peningkatan kapasitas statistik. Dengan tiga strategi itu koordinasi dan keselarasan penyediaan data untuk pembangunan menjadi semakin baik.

Sementara itu, Dr Imam Machdi mengatakan, metadata statistik sangat diperlukan untuk disusun dari awal. Sebab, metadata akan dipakai pada seluruh proses pembangunan dari awal hingga akhir. Maka, dibutuhkan metadata variabel dan indikator sebagai penggunaan statistik. Sebab metadata ini memiliki banyak manfaat, baik bagi pembina, produsen, maupun walidata.

“BPS siap memberikan pendataan untuk pendampingan, sampai dengan analisis dan evaluasi. Proses izin menjadi penting sebagai landasan, metode evaluasi juga harus mengacu pada evaluasi internasional,” jelas Machdi.

Sementara itu, Dr Sutikno dari ITS mengungkapkan, peningkatan pemahaman metodologi statistika sangat penting bagi pembangunan di Pemerintah Daerah. Mulai pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data, harus disiapkan dengan baik. Persiapan dari awal hingga akhir memiliki tahapan yang harus benar-benar dipahami.

“Kesadaran statistik kita masih kurang. Terbukti dengan hasil evaluasi dan hasil SDM yang kurang memahami dalam pengolahan data. Ketika data yang di-input dikelola dengan salah, maka berdampak pada proses pembangunan, sebab bisa terjadi analisis yang salah. Oleh karena itu, sinergitas data dan awareness statistika antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sangat diperlukan dalam mendukung pembangunan oleh Pemerintah Daerah,” papar Sutikno.

Dipandu oleh moderator yang juga reporter JTV Fanny Patricia, sebanyak 6.700 peserta mengikuti materi dari awal hingga akhir dengan antusias. Selain melalui telekonferensi Zoom, peserta juga bisa mengikuti webinar secara langsung di kanal Youtube Youtube BPSDM Jatim TV. Di akhir sesi, moderator mengumumkan tiga peserta beruntung yang berhak mendapatkan merchandise dari BPSDM. (tam.hel).

Tags: