BRCC Target Jadi Terbaik Nasional

Tim Banyuwangi Road Race Cycling (BRCC) Saat Louncing Jersey Baru Di Taman Sri Tanjung Banyuwangi. [nurhadi/bhirawa]

Tim Banyuwangi Road Race Cycling (BRCC) Saat Louncing Jersey Baru Di Taman Sri Tanjung Banyuwangi. [nurhadi/bhirawa]

Banyuwangi Bhirawa.
Sebagai tuan rumah gelaran lomba balap sepeda Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) tahun 2016, tim BRCC mengusung target yang cukup tinggi dalam even yang akan digelar selama empat hari mulai Rabu (11/05) yang akan mengambil start di waduk Sidodadi Kecamatan Glenmore Banyuwangi.
Menurut pembina BRCC, Guntur Priyambodo, dengan materi pembalap yang ada dan persiapan yang dilakukan,  dalam lomba kali ini anak didiknya optimis untuk menjadi terbaik untuk kategori nasional.
“Kami targetkan pembalap Banyuwangi mampu menjadi raja sprint dan raja tanjakan serta memimpin klasmen untuk kategori nasional,” tegas Guntur.
Gelaran ITdBI tahun ini lanjut Pria berkaca mata minus itu akan diikuti pembalap tangguh dari Asia, Australia, Eropa dan Afrika. Adapun tim luar negeri yang akan berkompetisi dalam ITdBI tahun ini di antaranya adalah Singha Infinite Cycling Team (Singapura), Terengganu Cycling Team (Malaysia), St George Merida Cycling Team (Australia), Kenya Riders Down Under (Kenya), Pegasus Cycling Team (Jakarta), Oliver Real Food Racing (Australia), Kinan Cycling Team (Jepang), Wisdom-Hengxiang Cycling Team (China), LX-IIBS Cycling Team (Korea), Black Inc Cycling Team (Laos), 7 Eleven Sava RBP (Filipina), Team Ukyo (Jepang), Swiss Welness Cycling Team (Australia), dan Geumsam Celo (Korea).
Adapun tim Indonesia yang akan bertanding adalah Indonesia Prima, SAKB, KFC Cycling Team, Puslatda Jatim, tim nasional Indonesia, serta tim kebanggaan Banyuwangi, BRCC.
ITdBI tahun ini akan menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 567 kilometer. Meningkat dari tahun lalu yang hanya 555 km. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan dipuncaki dengan berpacu mendaki Gunung Ijen – gunung volcano aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena “Blue Fire”-nya.
Selanjutnya Chairman ITdBI Guntur Priambodo menyatakan,  rute pada ItdBI kali ini ditempuh dengan melintasi berbagai destinasi wisata, mulai wisata pantai, perkebunan, sentra pertanian, city tour, hingga kaki Gunung Ijen, gunung berapi aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena api biru alias “Blue Fire”-nya.
Pada etape pertama para pebalap akan menempuh jarak 171,4 kilometer dengan mengambil start dibWaduk Sidodadi Kecamatan Glenmore menuju Taman Blambangan Kota Banyuwangi. Dalam Rute ini para pembalap akan diberangkatkan dari Waduk Sidodadi,- Genteng -Kebondalem menyisiri timur Gunung Srawet – Pasar Purwoharjo – Kantor Pos Rogojampi – Songgon Mangir – Lincing  – Patung Kuda – Kantor Pemkab – Perliman  – finish di Taman Blambangan.
“Mereka akan start pukul 09.00 dan diperkirakan finish di Taman Blambangan sekitar pukul 13.30. Etape pertama ini merupakan rute terpanjang dari empat etape yang ada,” ujar Guntur.
Kemudian dalam etape kedua, lanjut Guntur, para pebalap akan menempuh jarak 145,7 kilometer. Rute ini diawali dari RTH Maron Kecamatan Genteng dan finish di Taman Blambangan. Pada etape ini pembalap akan mulai menjajal rute tanjakan di kaki gunung Ijen.
Dimulai dari RTH Maron Genteng – Pasar Genteng – Pasar Purwoharjo -RTH Blambangan Muncar – Srono — Rogojampi- Banjarsari Glagah – Jambu — Segobang – Balai Desa Laban Asem – arah ke Kota Banyuwangi – dan kembalifinish di Taman Blambangan.
“Di etape dua ini, mereka akan mulai melewati rute tanjakan kaki Gunung Ijen, tapi tidak securam di daerah Erek-erek  pada etape keempat nanti. Membutuhkan waktu sekitar empat jam dari start yang pukul 09.00 hingga finish,” jelas Guntur.
Selanjutnya etape ketiga, pembalap akan menempuh jarak 126,9 Km dengan lintasan criterium, yakni lintasan flat dengan melalui rute jalan di kota Banyuwangi. Mengambil start di lokasi wisata Grand New Watu Dodol, mereka akan melakukan race sejauh 26 KM hingga mencapai taman Blambangan. Dari titik ini, pembalap akan melakukan race loop, yakni melakukan 10 kali putaran, tiap putarannya berjarak 10,1 Km.
“Disini, pembalap akan melakukan beberapa sprint untuk menambah point. Ini juga etape pemulihan setelah hari kedua menempuh rute tanjakan, dan menuju etape terakhir yang paling berat di ITdBI ini,” ucap pria yang saat ini juga menjadi ketua IPSI Banyuwangi.
Etape terakhir, para pembalan akan menempuh rute sejauh 123 KM dengan start di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar dan finish di Paltuding, Ijen. Rute yang akan dilalui pembalan adalah start di TPI Muncar ke kanan -Sumberberas- Jatirejo – Goa Maria – Tampo – Perempatan Tembokrejo ke utara -Poliwangi – Patung Kuda – Perliman ke kiri – Balai Desa Banjarsari ke kiri – Pasar Licin – Jambu naik ke atas sampai Paltuding Ijen.
Etape ini akan jadi etape terberat sekaligus menjadi ajang penentuan pemenang ITdBI tahun 2016. Semua peserta diprediksi akan bertarung habis-habisan di lintasan yang menyuguhkan salah satu tanjakan terekstrem di Asia. Mereka  akan merasakan tanjakan Ijen yang luar biasa menantang. Di lereng Erek-erek Ijen, mereka akan beradu pancal untuk menaklukan daerah yang memiliki kemiringan mencapai 45′. Sedangkan Gunung Ijen sendirie memiliki ketinggian 2.799 mdpl.
“Di etape 4 ini para pebalap dipaksa menaklukkan lereng Ijen yang dianggap sebagai salah satu tanjakan balap sepeda paling ekstrem di Asia. Antar pebalap saya yakin dari awal akan terjadi persaingan ketat. Karena rute yang pendek, mereka pasti dari start bersaing dan beradu hingga masuk ke tanjakan Ijen. Sangat menguras tenaga,” imbuhnya.
Sehari sebelum pelaksanaan ITdBI, pada Selasa (10/5) pukul 14.00 para pembalap melakukn kegiatan pelepsan tukik di pantai Boom dan dilanjutkan dengan program kegiatan  Cycling for All. Sepeda santai yang diikuti para penghobi sepeda beserta seluruh pembalap dengan menempuh rute 10 km mengelilingi wilayah perkotaan Banyuwangi.
“Sebelum bersepeda santai, mereka para cyclist manca negara ini akan melepas tukik di Pantai Boom. Lalu mereka akan bergerak menuju start Cycling For All di depan pendopo Sabha Swagatha Blambangan Banyuwangi, kemudian finish di Taman Blambangan. Lalu dilanjutkan dengan pembukaan resmi Gelaran ITdBI Tahun 2016 di lokasi yang sama,” tambah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Banyuwangi, Wawan Yadmadi. (mb12)

Rate this article!
Tags: