Brimob Polda Jatim Tanamkan Kedisiplinan Siswa SMAMITA

Kepala SMAMITA, Zainal Arif Fakhrudin berjabat tangan dengan Kasat Brimob Polda Jatim, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika.

Sidoarjo, Bhirawa
Dalam menanamkan karakter kedisiplinan mental SMA Muhammadiyah 1 Taman (SMAMITA) Sidoarjo tidak mau tanggung-tanggung. Harus ditanamkan secara penuh, agar penajaman karakter siswa betul-betul tertanam di benak mereka. Oleh karena itu, pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAMITA berbeda dengan lainnya.
Di sekolah yang memiliki gedung megah berlantai 8 ini, sebanyak 300 siswa-siswi barunya ‘digembleng’ dengan karakter kedisiplinan oleh Kasat Brimob Polda Jatim Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika secara langsung. di halaman Satuan Brimob Polda Jatim yang ada di Jl. Raya Ketegan, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
Kasat Brimob Wijatmika menegaskan kepada ratusan peserta didik baru ini, harus berhati-hati bergaul dan disiplin. Karena banyak tantangan bagi yang memasuki usai remaja saat SMA.
“Dalam bergaul kalau tidak hati-hati di zaman millenial bisa terpengaruh. Kami minta agar berhati-hati bergaul. Peredaran narkoba membahayakan. Meski sudah sering pelakunya ditangkap dan dihukum tapi tak ada efek jerah,” tegasnya.
Ia berpesan kepada para siswa dan siswi baru ini bakal menjadi generasi penerus bangsa. Berhati-hatilah terhadap bahaya peredaran narkoba, minuman keras (miras) dan penyakit masyarakat lainnya harus dijauhkan dari para pelajar. Hal ini lantaran pembangunan selanjutkan bakal berada ditangan para pelajar baru itu. Mereka (siswa baru) adalah generasi penerus pembangunan. Masa MPLS ini harus diikuti agar bisa disiplin baik di dalam maupun diluar sekolah. Untuk yang layak menggunakan kendaraan harus mematuhi lalu lintas.
“Makanya sekarang didampingi anggota Brimob agar para pelajar ini memiliki karakter disiplin dan patuh orangtua baik di rumah maupun di sekolah,” tegasnya.
Sedangkan Kepala Smamita, Zainal Arif Fakhrudin juga menegaskan sinergi antara Smamita dan Satuan Brimob untuk menanamkan karakter kedisiplinan kepada para peserta didik baru. Apalagi, polisi dikenal sebagai penegak disiplin. “Kami berharap dengan menggandeng Brimob ini anak-anak didik tidak hanya disiplin di sekolah, tetapi juga di jalan dan di rumah. Jadi Polisi jangan ditakuti tapi dijadikan patner. Yang takut Polisi biasanya dia melakukan pelanggaran,” tegasnya.
Sementara dalam kegiatan MPLS ini, pihaknya memastikan tidak ada satu pun proses perpeloncohan dalam kegiatan orientasi di sekolahnya. Akan tetapi MPLS diisi dengan berbagai permainan (game) dan menampung bakat siswa baru. “Selain game, untuk yang suka musik difasilitasi, begitu juga yang suka basket maupun futsal. Semua ditampung sesuai karakter dan kemampuan masing-masing siswa,” pungkas Pak Arief_sapaan akrabnya. [ach]

Tags: