Buat Berkesan, Tuangkan Icon Natal dalam Bentuk Gaun

Kreasi Pohon Natal, Santa Claus dan Snowman dituangkan dalam bentuk gaun oleh mahasiswa FIK Universitas Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Masa pandemi Covid 19 membuat perayaan Natal pada 25 Desember mendatang terasa berbeda. Namun tak lantas melunturkan semangat dalam berkreatifitas untuk membuat semangat Natal lebih bermakna. Melalui karya tiga kelompok mahasiswa Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Surabaya (Ubaya) tiga icon Natal dituangkan dalam bentuk yang berbeda. Yakni membuat Pohon Natal, Santa Claus, dan Snowman berbentuk gaun.
Tiga karya yang dibuat ini diharapkan memberikan inspirasi bagi masyarakat dengan membuat kreasi pohon natal, Santa Claus dan Snowman yang berbeda dari biasanya dalam bentuk produk fashion. Rencananya tiga karya hasil kreasi mahasiswa ini akan ditampilkan saat Graduation Show FIK Ubaya pada akhir bulan Januari 2021 mendatang.
“Sebetulnya ini project Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Kreativitas. Pada mata kuliah ini, sebelumnya telah dibahas mengenai teori fashion collaboration yang berkaitan erat dengan adanya team work. Maka Project UAS dibuat secara berkelompok dan mengambil tema nuansa Natal karena kebetulan juga bersamaan dengan perayaan Christmas,” jelas Dosen Mata Kuliah Kreativitas FIK Ubaya, Viviany SDs.
Vivi, sapaan akrab Dosen FIK Ubaya ini menambahkan, sebelum membuat kreasi berbentuk fashion,masing-masing tim yang beranggotakan 10 mahasiswa ini bertugas mencari ide untuk membuat konsep desain yang ingin dibuat. Bahan utama yang digunakan oleh mahasiswa dalam membuat tiga karya desain ini adalah kain tile dengan menggunakan metode pengembangan desain yang disebut Scamper. Yakni singkatan dari Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to another use, Eliminate, dan Reverse.
“Jadi mahasiswa menggunakan metode – metode ini untuk menghasilkan desain dengan inspirasi itu,” ucapnya.
Melalui Project UAS mata kuliah Kreativitas ini, kata Vivi, mahasiswa dapat belajar dasar – dasar menjadi seorang desainer seperti mengembangkan ide hingga mengaplikasikannya menjadi sebuah karya. Sebab, poin penting yang perlu dimiliki untuk menjadi seorang desainer adalah mampu berpikir kreatif secara ide maupun praktikal.
“Pada mata kuliah di semester awal ini mahasiswa juga belajar pemahaman konstruksi, teknik menjahit, problem solving, hingga manajemen waktu dalam membuat sebuah produk fashion. Nantinya kemampuan dasar ini akan berguna sebagai bekal mahasiswa sampai lulus maupun di dunia kerja bidang fashion yang membutuhkan kreativitas,” jabar dia.
Terlebih lagi, lanjutnya saat mereka working in team di masa pandemi seperti saat ini, mahasiswa harus bisa berpikir kreatif bagaimana cara membagi tugas dengan teman – teman mereka yang berada di luar kota atau berbeda pulau.
“Disini tentu akan terasa proses kreatif dan kebersamaannya meskipun tidak bisa berkumpul semua di satu tempat, tetapi mereka saling terhubung serta mampu bekerjasama dengan baik. Suasana dan semangat Natal juga dapat dirasakan mahasiswa melalui project ini,” tambah Vivi.
Salah satu mahasiswa FIK Ubaya, Steffie Nadyne Feliciona Towoliu mengungkapkan, Project UAS ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengenal teman satu angkatan, merasakan suasana kampus, dan dapat mempraktikan secara langsung materi yang didapat dalam mata kuliah Kreativitas. Steffie menceritakan bahwa suasana dan semangat Natal di tengah pandemi tetap bisa dihadirkan di lingkungan keluarga atau teman-teman melalui beragam kreativitas.
“Makna Natal di tahun ini sangat berarti bagi saya. Jika tahun – tahun sebelumnya bisa merayakan dengan leluasa, di tahun ini dibatasi karena ada pandemi. Jadi saya sangat menghargai setiap waktu bersama keluarga atau bertemu dengan teman walaupun sebentar saja,” pungkas Steffie. [ina]

Tags: