Budaya Kerja ASN Pemkot Malang Wajib Diubah Lebih Efektif-Efisien

Foto Ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Budaya kerja yang efisien dan efektif, menjadi tuntutan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Budaya kerja baru ini menuntut pengubahan dan  pembenahan dalam berbagai segi baik sumber daya manusia maupun budaya kerjanya.
Guna kepentingan itu,  Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB),  menggelar Workshop Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan Provinsi Jawa Timur pada 11 -12 Oktober 2017, di Hotel Savana Malang.
ASN dari lingkungan Pemkot dan Pemkab se Jawa Timur itu, digembleng  sejumlah materi yang berkaitan dengan budaya kerja demi terwujudnya pelayanan publik yang efisien dan efektif.
Staf Ahli Bidang Budaya Kerja Kemenpan RB, Teguh Widjinarko, Rabu (11/10) kemarin mengutarakan, workshop budaya kerja tersebut akan membedah bagaimana keterkaitan antara kebijakan (peraturan perundangan) dengan peningkatan budaya kerja ASN.
“Kita harapkan workshop ini bisa menjadi ajang untuk menuju pelayanan publik yang baik, kepada masyarakat, dan ASN wajib melakukan perubahan cara berfikir, untuk bisa bekerja secara efektif dan efesien,” kata Teguh.
Pihaknya menjelaskan,  berbagai aspek dari paparan kebijakan budaya kerja, kerjasama tim hingga pengembangan budaya layanan prima akan menjadi materi yang disuguhkan kepada peserta workshop.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Kabupaten dan Pemerintah Provinsi,  yang telah mendukung kegiatan ini,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu Teguh juga menyampaikan,  berbagai cara dalam mengembangkan budaya organisasi yang sehat. Setidaknya ada 11 hal yang harus dilakukan para ASN yakni mulai mendiagnosa budaya organisasi, merumuskan nilai organisasi sebagai titik tolak pengembangan budaya kerja.
“Setelah itu baru merumuskan perilaku yang harus diterapkan dan dilarang organisasi dan membuat daftar perilaku yang tetap harus dilanjutkan, dihentikan dan dimulai,” ujarnya.
Hal lain yang perlu dilakukan, kaitannya dalam pengembangan budaya kerja adalah menetapkan role model sebagai contoh, disamping melakukan perubahan sistem manajemen dengan mengikuti perkembangan zaman.
“Lakukan sosialisasi budaya kerja, lalu implementasi dan internalisasi dan tidak lupa melakukan monitoring dan evaluasi. Sebab, budaya organisasi yang sehat akan menghasilkan Aparatur Sipil Negara yang profesional,” tandasnya.
Sementara itu salah satu pemateri dari Kemenpan M. Shafiq Pasadigoe, yang menyampaikan meteri “Pengembangan Budaya Pelayaanan Prima” menambahkan, jika sistem pelayanan yang efektif dan efisien yakni berbasis elektronik/informasi teknologi
“Kemajuan teknologi, menjadi salah satu sarana yang harus dikembangkan dalam dunia kerja. Perubahan cara bekerja menjadi lebih efektif dan efesien, dintunjang dengan kemajuan teknologi informasi,”tukasnya. [mut]

Tags: