Budaya Kontemporer Lahirkan Pola Pikir Pendek

Jakarta,  Bhirawa
Filsuf Karlina Supelli mengatakan budaya kontemporer yang digandrungi generasi muda melahirkan pola pikir pendek.
“Budaya kontemporer mempengaruhi pola pikir generasi muda menjadi pendek,” ujar Karlina dalam seminar Kebudayaan dan Pendidikan di Jakarta, Rabu.
Misalnya saja, kata dia, masuknya dunia digital hanya sekedar gaya hidup pada generasi muda, bukan berpikir bagaimana perangkat itu tercipta.
“Akibatnya yang terjadi internet hanya jadi ajang untuk pelesiran bukan untuk mencari ilmu pengetahuan.” Budaya kontemporer sendiri, kata dia, menghasilkan dua budaya yakni “alone together” dan “comment culture”.
Budaya “alone together” yakni ketika seseorang duduk bersama-sama tapi malah sibuk dengan “gadget” masing-masing.
“Kemudian “comment culture” adalah budaya suka berkomentar tanpa menghasilkan sesuatu,” jelas dia.
Begitu juga di dunia pendidikan yang diandalkan adalah budaya “copy dan paste”.
Hal itu, sambung dia, karena penyerapan budaya Barat di Tanah Air baru sekedar gaya hidup tanpa menyerap pola berpikir masyarakat Barat.
Menurut dia penyerapan budaya Barat baru sekedar gaya hidup bukan pola pikir atau rasionalitasnya masyarakat Barat, hal itu karena masyarakat di Tanah Air belum berhasil memadukan budaya luar dengan budaya lokal. [@.hbo]