Bude Karwo Dorong Karya Bernilai Ekonomi

Ketua Dekranasda Provinsi Jatim Dra Hj Nina Soekarwo tampak mengagumi salah satu lukisan yang dipamerkan dalam Pameran Lukisan IWPI di Balai Pemuda Surabaya.

Ketua Dekranasda Provinsi Jatim Dra Hj Nina Soekarwo tampak mengagumi salah satu lukisan yang dipamerkan dalam Pameran Lukisan IWPI di Balai Pemuda Surabaya.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Jatim, Dra Hj Nina Soekarwo, mendorong kemajuan karya seni lukis wanita khususnya di Jatim mampu bernilai ekonomi. Ini penting karena karya seni utamanya seni lukis, tidak bisa tergantikan meskipun sudah banyak teknologi canggih yang diterapkan.
“Yang bisa kita ketengahkan di era kemajuan jaman dan teknologi yang cukup canggih saya kira adalah seni. Melalui seni bisa menjadi pembasuh hati di tengah hiruk pikuknya kesibukan, dan juga mendamaikan jiwa,” ungkap Bude Karwo sapaan lekat istri Gubernur Jatim ini, saat meresmikan pembukaan Pameran Lukisan Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) dalam garis dan warna di Gedung Utama Balai Pemuda, Surabaya, Senin (8/6).
Menurutnya, di era modern seperti sekarang ini karya seni dituntut tidak hanya bernilai estetika tapi juga bernilai komersial. Ini penting agar para seniman seperti pelukis dan seniman bisa hidup dan mendapatkan pendapatan dari karya hasil karyanya. Selain itu, melalui event-event pameran bisa menjadi wahana interaksi antar seniman dan penikmat seni.
“Disinilah mereka bisa saling tukar kepentingan dan forum pameran  terbuka semacam itulah para pedagang kecil ikut merasakan manfaatnya,” imbuhnya.
Dijelaskan, pertumbuhan ekonomi Jatim yang lebih tingi dari pertumbuhan ekonomi nasional saat ini, 40% lebih kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nya  justru berasal dari UMKM. Karenanya para pelukis wanita tidak perlu ragu dan kuatir akan eksistensinya, dan keberadaan seni akan terus dibutuhkan oleh masyarakat.
“Melalui IWPI Jatim yang baru dibentuk, saya  berharap bisa menjadi wadah berkumpulnya dan aspirasi bagi seniman wanita di Jatim. Selain itu melalui IWPI membuktikan bahwa Jatim ikut andil dalam proses pertumbuhan dunia seni menyambut MEA 2015,” ungkapnya.
Ia menambahkan, masih ada PR besar yang dihadapi para seniman-seniman wanita saat ini khususnya dari kesetaraan gender. Meskipun dari sisi jumlah seniman wanita kalah jauh dari seniman laki-laki, namun harus ada persamaan perlakuan dari pemerintah. Ruang gerak bagi seniman wanita masih dibatasi dan tidak sebanyak seniman laki-laki.
Karenanya semakin sering diadakannya pameran-pameran seniman wanita, akan memberi kebebasan berekspresi dan menambah pasar dari hasil karyanya. “Sekali lagi disinilah IWPI dituntut untuk membantu semua seniman-seniman mempromosikan hasil karya mereka ke dunia luar,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan, Dekranasda Prov. Jatim juga akan mendukung penuh kegiatan-kegiatan IWPI Cabang Jatim dan event-event kesenian dan kebudayaan di Jatim. Salah satu caranya adalah dengan sering mengikutkan pameran-pameran baik di dalam daerah maupun di luar daerah, sebagai salah satu bentuk industri kreatif.
Hal ini selaras dengan vis Dekranasda Prov. Jatim untuk memperkuat budaya dan seni di Jatim, serta mempertahankan seni budaya yang ada. “Terus berkarya seniman-seniman wanita, jangan pernah surut memberikan karya terbaik. Karena penyatu dan pembasuh hati kita adalah karya sen,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pameran Lukisan IWPI dalam Garis dan Warna, Maria Novita Sechan mengatakan, tujuan diresmikannya IWPI Cabang Jatim ialah untuk menjadi wadah para perempuan aktif yang melukis dan mengekspresikan pemikiran dan imajinasinya menjadi karya  bermakna. Pameran lukisan yang dilaksanakan mulai tanggal 8 sampai 11 Juni 2015 itu diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari Jatim, dan 26 peserta dari kota besar lainnya. [iib]

Tags: