Budhe Karwo Minati Desain Karya Siswa SMKN 1 Buduran

Kepala Sekolah SMKN 1 Buduran Dra. Agustina,M.Pd menunjukkan berbagai motif baju karya siswa kepada Budhe Karwo yang didampingi Ny Fatma Saifulah Yusuf.

Sidoarjo, Bhirawa
Momentum mengikuti pameran di Grand City Surabaya beberapa bulan yang lalu menyisakan kenangan dan kebanggaan bagi SMKN 1 Buduran Sidoarjo. Bagaimana  tidak, baju casual modern karya siswa yang dipamerkan ternyata mampu menarik minat dan kemudian dibeli oleh istri Gubernur Jawa Timur Nina Soekarwo atau yang akrab dipanggil Budhe Karwo.
Kepala Sekolah SMKN 1 Buduran Sidoarjo Dra. Agustina,M.Pd mengaku sejak awal sangat optimis bila desain baju karya siswanya memiliki nilai jual yang tinggi. Oleh karenanya, pihaknya memberanikan diri mengikuti pameran di Grand City Surabaya dan terbuki  banyak diminati oleh pengunjung.
Menurutnya, desain karya siswa SMKN 1 Buduran Sidoarjo ini sudah berkualitas, mempunyai nilai jual, hanya sayangnya kurang dalam pemasaran dan promosi.
“Kami inginnya melakukan promosi dalam pameran-pemaran kelas nasional maupun internasional namun terkendala anggaran,” tutur Agustina saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu(9/8) kemarin.
Melihat kondisi tersebut pihak sekolah berupaya bekerjasama dengan orangtua siswa agar desainner baju karya siswa bisa berjalan lancar. Baju-baju yang pernah dibuatnya adalah casual, busana pesta, busana muslim maupun busana kerja.
“Kami selalu mengikuti tren, busana yang paling menonjol adalah saat mengikuti pameran di grand city. Baju casual dengan model sesuai pasar yang cepat laku untuk dijual,” katanya.  Selain itu, upaya sekolah adalah mengajak para siswa untuk bisa memutar modal.
“Jadi anak-anak harus mampu membuat produk, juga harus mampu menjual untuk menutupi modalnya,” jelasnya. Karena itu nantinya juga akan memudahkan para siswa saat uji kompetensi.
“Dalam uji kompetensi setiap anak harus membuat pameran, dalam pameran itu anak-anak harus membuat konsepnya sendiri, mulai dari desain, polanya, penjahitannya, aksesorisnya, kemudian sampai diperagakan dan dipamerkan,” jelas Agustina.
Sementara itu salah satu guru yang juga sebagai Ketua Program Jurusan Tata Busana  Dra Dwiana Sri Marfasih juga menjelaskan kalau tujuan sekolah memang untuk mencari bakat anak-anak yang kuat untuk desiannya, tetapi tidak meninggalkan pola jahitnya sampai dengan aksesorisnya.
“Untuk modelnya kita mencarikan adik-adik kelasnya, semua jurusan kita libatkan, kalau mencari model yang asli terlalu mahal,” jelas Bu Dwi_sapaan akrabnya.      

Tags: