Budidaya Ikan, Diskan Gandeng Ponpes dan Sekolah

Ponpes Darus Salam Desa Klaseman, kecamatan Gending saat panen ikan.

Target Produksi Lele Sebanyak 665 Ton Per Bulan
Probolinggo, Bhirawa
Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo melakukan pengembangan budidaya ikan di lingkungan pondok pesantren (Ponpes) dan sekolah. Tahun 2017, program ini dilakukan di lima ponpes. Program ini menyasar ke ponpes untuk memberikan bekal ilmu setelah lulus dan kembali ke masyarakat, target produksi lele sebanyak 665 ton perbulan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi, Kamis (21/9) mengatakan dari 5 ponpes, satu ponpes berhasil mengaplikasikan program ini. Yakni, Ponpes Darus Salam Desa Klaseman, Kecamatan Gending.
Setiap ponpes, jelas Dedy, menerima bantuan empat kolam terpal, 6.000 benih ikan lele, pakan 530 kg serta obat-obatan.
“Rata-rata mereka ini adalah pemula semua dan belum pernah menggeluti usaha budidaya ikan,” katanya.
“Ukuran ikan siap untuk dikonsumsi itu adalah 12 ekor per kga .Jika masih kurang, maka jangan dipanen dulu. Karena berada di lingkungan pondok pesantren, rata-rata sebagian besar dikonsumsi oleh santrinya sehingga untuk pengembangan selanjutnya masih diabaikan,” ujarnya.
Ponpes Darus Salam ini total produksi yang dihasilkan mencapai 149 kg. Perolehan ini belum termasuk yang dimakan santri setiap harinya. Sebab, rata-rata banyak dimakan santri dan sisanya sebesar 30 persen diputar lagi.
“Hanya saja untuk program ini mengalami kendala. Salah satunya tidak satu orang yang menangani. Karena dari senangnya budidaya ikan lele, ketika pak kiainya memberikan makan, kadang santrinya juga ikut memberikan makan. Sehingga bermasalah pada kualitas air,” terangnya.
Saat ini pangsa pasar ikan lele masih cukup bagus. Hal ini didukung dengan produksi ikan lele yang begitu melimpah. Tahun ini, target produksi lele sebanyak 665 ton atau 55 ton per bulan. Sementara hingga akhir semester I, produksinya sudah tercapai sebanyak 468,34 ton atau 70,43 persendari target. Dengan program Sehati (Santri Entrepreneur Harapan Nanti), dimana Diskan melakukan pengembangan budidaya ikan di lingkungan pondok pesantren dan sekolah di Kabupaten Probolinggo. Untuk tahun ini, program ini dilakukan di 5 (lima) pondok pesantren.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa sebagai pembelajaran bagi para santri, pihaknya akan terus melakukan pendampingan.
“Melalui program ini kami berharap supaya para santri yang ada di pondok pesantren tidak hanya diajari ilmu agama saja, tetapi juga diberi bekal untuk berwirausaha. Santri juga harus memiliki pengetahuan tentang budidaya ikan lele,” tandasnya.
Menurut Dedy, pihaknya terus melakukan gebrakan melalui Pokja minapolitan merupakan gerakan bersama dari seluruh komponen OPD dan unsur lembaga masyarakat bersama-sama mewujudkan pengembangan pembangunan  perikanan terpadu.
“Minapolitan ini merupakan perjalanan yang cukup panjang sejak tahun 2012 silam. Dimana minapolitan ini merupakan sebuah program untuk membangkitkan kembali kejayaan udang,” jelasnya.
Ke depan jelas Dedy, Pokja Mina politan akan melakukan review program mina politan pada tahun 2018 mendatang. Sehingga nantinya tidak hanya 7 kecamatan pesisir saja, tetapi juga menyangkut kluster.
“Rencananya kedepan akan dilibatkan pula kluster Kampung Lele, Kampung Ikan Pindang, Kampung Pakan Mandiri, Kampung Kepiting Pesisir, Kampung Garam (Kali buntu, Penambangan dan Pajurangan), dengan mengandeng Ponpes dan sekolah merupakan langkah awal untuk lebih memperkuat Mina Politan,” tambahnya. [wap]

Tags: