Pemkab Buka Dapur Umum Korban Banjir Bandang

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro  membuka dapur umum bagi warga lima desa di Kecamatan Gondang yang menjadi korban banjir bandang.
“Dapur umum dibuka di satu lokasi di Kecamatan Gondang mulai hari ini (kemarin) untuk membantu warga korban banjir bandang yang masih belum bisa bekerja,” jelas Kasi Sarana dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ Budi Mulyono di Bojonegoro, Senin (13/4).
Selain membuka dapur umum, lanjut dia, pihaknya juga menyiapkan berbagai kebutuhan bagi warga korban banjir bandang, mulai selimut, paket sembako, juga yang lainnya.”Kami menyiapkan paket sembako sedikitnya 495 paket, sesuai jumlah data warga yang menjadi korban banjir bandang,” tambahnya.
Sesuai data yang diterima BPBD, lanjut dia, banjir bandang melanda Desa Krondonan, Sambongrejo, Senganten, Gondang, dan Pragelan, di Kecamatan Gondang, Minggu (12/4) sekitar pukul 19.00.
Banjir bandang yang berlangsung satu jam lebih dengan ketinggian berkisar 1-1,5 meter, menerjang 495 rumah warga di lima desa, di antaranya, sebanyak empat rumah rusak berat, 13 rumah rusak sedang dan 478 rumah ringan.
Banjir bandang juga menghanyutkan sebuah jembatan di Desa Sambongrejo, merusak areal tanaman padi seluas 12 hektare, merusak jalan desa sepanjang 78 meter dan jalan kabupaten 10 meter.
Sesuai perhitungan yang dilakukan, katanya, kerugian banjir bandang mencapai Rp 1,6 miliar, karena banyak rumah warga yang rusak, juga rusaknya jalan desa dan rusaknya tanaman padi. Namun, lanjut dia, dalam kejadian banjir bandang di lima desa itu, tidak menimbulkan korban jiwa. “Banjir bandang yang terjadi, disebabkan hujan deras yang melanda daerah setempat,” jelas dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya juga menerjunkan 20 personel Tim Reaksi Cepat (TRC), yang bertugas untuk menangani korban banjir bandang termasuk mendistribusikan makanan siap saji. “Kami masih mengkoordinasikan dengan pihak kecamatan dan desa, untuk mengetahui seberapa jauh dampak banjir bandang yang terjadi,” tuturnya.
Yang jelas, menurut dia, BPBD masih mewaspadai ancaman banjir bandang dan banjir luapan Bengawan Solo. “Kami masih mewaspadai ancaman banjir, sebab curah hujan yang terjadi saat ini masih cukup tinggi,” tandasnya. [bas]

Tags: