Buka MTQ, Pakde Karwo Pesan Jaga Harmonisasi

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf bersama Pimpinan Forkopimda Jatim membuka MTQ XXVII 2017 di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan. [zainal ibad/bhirawa]

Pemprov Jatim, Bhirawa
Berbagai pemikiran lahir dari para kiai dan ulama saat merumuskan terbentuknya republik ini, salah satunya soal harmonisasi dalam keberagaman. Untuk itu, nilai-nilai harmonisasi melalui sikap saling toleransi antar umat beragama agar terus terjaga dan terjalin.
Pesan ini disampaikan Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVII Tahun 2017 Tingkat Provinsi Jatim, di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Kab Pasuruan, Senin (2/10) malam.
Para kiai dan ulama ini, menurut Gubernur Jatim, tak hanya mengamalkan Ukhuwah Islamiyah, tapi juga Ukhuwah Wathoniyah (persaudaraan kebangsaan) dan Ukhuwah Basyariah (persaudaraan kemanusiaan). Pikiran yang sudah mendunia ini lahir salah satunya dari kyai dan ulama Jatim yakni Kiai Hasyim Azhari. ”Beliau meletakkan harmoni sosial, tidak ada konsep membangun kebersamaan dan harmoni sosial selengkap itu,” kata Pakde Karwo, sapaan lekatnya.
Ditambahkan, nilai-nilai harmonisasi juga tercermin dalam tema MTQ kali ini yaitu ‘Memperkokoh Harmoni Sosial dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia’. Tema ini terinspirasi dariĀ  pemikiran para kiai dan ulama. ”Mereka melakukan kompromi agar republik yang mayoritas Islam ini mempunyai hubungan sosial yang beragam ditampung di dalam satu wadah yakni NKRI,” kata Pakde Karwo.
Sejak dulu, lanjutnya, di negara ini telah bertemu berbagai budaya mulai budaya islam dan budaya lainnya. Namun, beragam budaya tersebut tidak berbenturan, karena yang baik diteruskan dan yang buruk ditinggalkan. Konsep ini kemudian meletakkan pandangan tidak ada negara di dunia ini yang dibangun berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, selain Indonesia. ”Ini hanya ada di Indonesia dan yang memberikan kontribusi ini adalah para kiai dan ulama,” kata orang nomor satu di Jatim ini.
Dalam kesempatan yang sama, Pakde mengajak masyarakat untuk bersyukur atas terselenggaranya MTQ ini sebagai bagian dari syiar islam. Menurutnya, syiar ini dalam rangka terus menyuburkan islam yang punya ciri khas yakni islam nusantara. Islam nusantara ini menampung berbagai kultur yang ada di negeri ini. ”Islam nusantara luar biasa, rahmatan lil alamin,” ungkapnya.
Di akhir, Pakde berpesan pada masyarakat untuk terus menyukseskan penyelenggaraan acara ini. ”Tolong banjiri penyelenggaraan ini. Semakin banyak yang hadir doa yang dipanjatkan akan tembus ke atas langit,” pesannya.
Sebelumnya, Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf menyampaikan rasa terima kasih atas ditunjuknya Kabupaten Pasuruan sebagai tuan rumah penyelengaraan MTQ tahun ini. Sebagai tuan rumah, Kab. Pasuruan akan berusaha maksimal menyukseskan penyelenggaraan acara ini. ”Selamat datang kepada seluruh kafilah, semoga melalui kegiatan ini dapat menyuburkan dakwah Islam melalui ayat suci Al Quran,” katanya.
Acara MTQ XXVII Provinsi Jatim 2017 ini dilaksanakan mulai tanggal 1-8 Oktober 2017. Beberapa cabang yang dilombakan pada MTQ kali ini adalah Tilawah Alquran, Hifzh Alquran, Tafsir Alquran, Fahmil Alquran, Syahril Quran, Khatil Quran, serta Musabaqoh Makalah Alquran. Tercatat ada 38 kafilah dari 38 kab/kota di Jatim yang mengikuti MTQ kali ini, diantaranya terdiri dari 1.132 peserta dan 117 dewan hakim.
Selain lomba, MTQ kali ini juga dimeriahkan dengan pawai ta’aruf dan pameran produk unggulan di kawasan wisata religi Masjid Muhammad Cheng Ho, Pandaan. Dalam pembukaan, piala bergilir Juara MTQ XXVI Tahun 2016 yakni Kab Gresik diserahkan Bupati Gresik kepada ketua penyelenggara MTQ XXVII.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, dan Forkopimda di lingkungan Provinsi Jatim. Juga beberapa bupati/walikota seperti Wali Kota Madiun, Bupati Madiun, Wali Kota Pasuruan, Bupati Situbondo, dan Wali Kota Mojokerto. [iib.hil]

Tags: