Bukan Sekedar Mengangkat Derajat Wanita, Tapi Juga Sosok Inspiratif

Bude Karwo saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan Perhimpunan Wanita Tionghoa Surabaya di Grand City Surabaya.

Bude Karwo saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan Perhimpunan Wanita Tionghoa Surabaya di Grand City Surabaya.

(Kartini di Mata Para First Lady Jawa Timur)
Surabaya, Bhirawa
Raden Ajeng Kartini bukanlah sosok yang biasa. Dia telah menginspirasi jutaan wanita Indonesia, termasuk Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim, Dra Hj Nina Soekarwo MSi dan Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jatim, Dra Hj Fatma Saifullah Yusuf.
Bagi Nina Soekarwo, wanita Indonesia patut berterima kasih atas peran dan jasa Kartini yang mampu mendobrak sangkar besi kehidupan. Berkat Kartini, wanita Indonesia saat ini bisa menjadi  enterpreneur dan memiliki pendidikan yang tidak kalah tinggi dengan kaum pria. Perjuangan Kartini bertujuan agar wanita bisa berperan aktif dalam kehidupan dan mengangkat derajat wanita agar menjadi lebih baik dan maju.
Menurutnya, keberadaan wanita saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata, khususnya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Adanya MEA, menjadi peluang bagi wanita khususnya yang mempunyai jiwa enterpreneur, dimana tidak akan mau menjadi penonton saja tapi ikut bersaing dengan negara lain.
“Kegigihan dan kepercayaan diri yang dibawa Raden Ajeng Kartini menular di semua wanita Indonesia saat ini dalam menghadapi MEA,” kata Nina Soekarwo, pada Peringatan Hari Kartini bersama Perhimpunan Wanita Tionghoa Surabaya, di Grand City, Surabaya, Minggu (24/4) malam.
Wanita modern saat ini, kata Bude Karwo, sapaan lekat Nina Soekarwo, memilik tantangan yang cukup komplek, dimana era dunia digital terus berubah. Perkembangan teknologi yang cepat seperti itu, khususnya informasi telah mengubah berbagai pandangan kehidupan termasuk interaksi manusia.
“Wanita-wanita enterpreneur harus menyesuaikan dengan kemajuan teknologi. Karena kunci dari memenangi AEC adalah kegigihan seperti yang ada pada semangat RA Kartini,” ucap istri Gubernur Jatim Dr H Soekarwo ini.
Ia menuturkan, kekayaan kultural yang dimiliki Jatim membawa kemajuan yang sangat besar. Salah satunya peran dari wanita Tionghoa menjad bagian penting rakyat Jatim. Sebagian besar wanita Tionghoa berprofesi sebagai enterpreneur juga turut membantu dalam peningkatan ekonomi Jatim. “Pertumbuhan ekonomi Jatim selalu diatas pertumbuhan. Hal ini jgua tidak lepas dari peran wanita Tionghoa yang mana terlahir sebagai wanita enterpreneur yang gigih dan tangguh,” ungkapnya.
Pernyataan senada juga disampaikan Dra Hj Fatma Saifullah Yusuf, saat menghadiri Peringatan Hari Kartini Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN Jatim di Gedung Grha Barunawati, Senin (25/4). Menurut dia, wanita inspiratif merupakan wanita yang mampu melanjutkan perjuangan Kartini dalam menghadapi dinamika di era sekarang tanpa kenal menyerah.
“Kartini adalah tokoh yang menginspirasi. Beliau adalah sosok perempuan yang menjadi pelopor emansipasi bagi wanita Indonesia. Perjuangan Kartini hingga saat ini mampu membawa dampak yang sangat besar kepada kaum perempuan Indonesia,” kata istri Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf ini.
Dikatakannya, atas perjuangan Kartini, saat ini kesetaraan dalam berbagai bidang bisa terwujud. Misalnya pendidikan dan pekerjaan, telah mencapai suatu titik terang. Perempuan Indonesia di era ini mulai bertransformasi menjadi sosok yang tangguh dari berbagai prestasi yang telah diraih.
“Kartini adalah perempuan. Saya percaya dan yakin bahwa perempuan adalah penggerak perubahan yang sangat penting. Perempuan adalah ibu dari peradaban. Perempuan dengan pikiran-pikiran cerdas dan bernas merupakan inspirasi kebangkitan nasional. Kebangkitan untuk pemberdayaan perempuan,” imbuhnya.
Menurut Fatma, wanita Indonesia memiliki potensi sebagai bagian minoritas kreatif (creative minority). Minoritas kreatif mampu membangun peradaban besar yang dilakukan oleh sedikit orang dengan energi, daya tahan dan kreativitas yang besar.
“Peradaban besar dibangun oleh sedikit orang yang memiliki energi, daya tahan, dan kreativitas lebih besar dari banyak orang di sekitarnya. Belajar dari pengalaman mengurus banyak hal selama ini, saya percaya bahwa perempuan memiliki potensi sangat besar menjadi bagian dari minoritas kreatif,” katanya.
Fatma mengatakan, untuk mengubah segala hal menjadi lebih baik, perempuan tidak mungkin berharap semua orang jadi penggerak. Yang dibutuhkan adalah sedikit orang yang mau memulai. Perempuan memiliki potensi sangat besar menjadi bagian dari mimoritas kreatif dalam segala bidang kehidupan.  [iib]

Tags: