Buku Kisah Hidup Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Dibedah

Buku Kisah Hidup Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Dibedah

Jember, Bhirawa
Buku tentang kisah hidup Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto “Anak Sersan Jadi Panglima” dibedah CoLEPS (Centre of Local Economics and Politics Studies) di Gedung Graha Bina Insani, Jember, Jum’at (11/5/2018).
Buku itu ditulis oleh Eddy Suprapto, mantan jurnalis. Eddy memaparkan latar belakang ditulisnya sosok Hadi Tjahjanto ke dalam sebuah buku, karena kepribadian tokoh bersangkutan dinilai memiliki nilai profesionalitas, intergritas, dan moralitas yang cukup kuat.
“Maka dari itu, tokoh ini sangat menarik untuk diulas,” ungkap Eddy Suprapto.
Adapun yang dimuat dalam buku ini adalah potret kehidupan Panglima Hadi. Kisahnya menjadi sangat inspiratif karena background-nya yang berasal dari kalangan tidak mampu. Diceritakan bahwa Panglima Hadi pernah menjadi seorang caddy dan pembuat kue donat demi membantu orang-tua membiayai sekolahnya dan adik-adiknya.
Sementara itu Abdul Haris Suryo Negoro Dosen FISIP Universitas Jember lebih menyoroti pada profil pribadi sang Panglima yang menurutnya kepribadian yang dimiliki dapat menjadi teladan bagi khalayak umum, khususnya kawula muda.
“Kharismatik yaitu kemampuan pemimpin didengar, Inspiratif yaitu menjadi inspirasi bagi banyak orang dan bisa menjadi contoh dalam meningkatkan performa bagi internal maupun eksternal. Konsiderasi individual yaitu bentuk perhatian atasan kepada bawahan sehingga akan muncul kehormatan kepada pimpinan yang loyal. Sedangkan, stimulasi intelektual yaitu pimipinan mampu memberikan motivasi pada waktu-waktu tertentu ketika organisasi mengalami penurunan,” tutur Abul Haris.
Bersambung dengan pemaparan kisah Panglima Hadi Tjahjanto, pembedah buku ketiga Letkol Inf Arif Munawar Komandan Kodim 0824 berfokus pada bahasan syarat mampu berkompetensi. “Pengetahuan menjadi modal utama para taruna. Skill, yaitu kepemilikan kemampuan pada bidang terkait. Kemudian attitude yaitu kepemilikan sikap yang baik merupakan syarat utama manusia untuk sukses dunia dan akhirat, terlebih lagi sikap yang baik terhadap orangtua karena orangtua adalah wali tanpa nama,” tandas Letkol Inf Arif Munawar. (geh.efi)

Tags: