Buku ‘Tamasya Kenangan’ Karya Siswa SD Muhammadiyah 26 Dilaunching

Guru pengajar siswa kelas VI, Yunita Puspitasari SSi bersama para siswa penulis buku ‘Tamasya Kenangan’ saat menunjukkan hasil karyanya di Sekolahan,kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Buku karya siswa SD Muhammadiyah 26 Surabaya berjudul ‘Tamasya Kenangan’, berisi 83 judul dari tulisan 83 siswa yang telah lulus, sebagai kenang-kenangan kepada adik kelasnya Sabtu (5/8) lalu dilaunching . Kegiatan launching digelar bersamaan acara Pelatihan Jurnalistik Guru-guru SD Muhammadiyah se Surabaya dengan menghadirkan narasumber Achmad Said Matondang, Motivator Nasional PCM (Pengurus Cabang Muhammadiyah Kebayoran Baru, Jakarta.
Menurut guru pengajar siswa kelas VI, Yunita Puspitasari SSi, anak-anak yang awalnya susah menulis kemudian dirangsang agar bisa membuat tulisan atau cerita sederhana aktivitas sehari-hari mereka dengan kalimat yang runtut, selanjutnya dikembangkan ke tulisan fiksi dan horor dalam bentuk Cerita Pendek (Cerpen). Nah hasil tulisan 83 siswa inilah yang dibukukan.
“Meski awalnya yakni di kelas I hingga kelas III belajarnya hanya membuat tulisan sederhana, namun pada saat liburan semesteran kelas VI mereka ditugasi membuat tulisan yang menceritakan acara liburannya dalam bentuk cerita pendek (Cerpen). Hasil tulisan para siswa inilah yang kemudian dibukukan hingga menghasilkan buku berjudul ‘Tamasya Kenangan’,” jelas Ustadzah Yunita.
Ustadzah Yunita juga menjelaskan, tugas membuat tulisan dalam bentuk Cerpen ini juga agar para siswa bisa bergairah dalam untuk membaca atau literasi berbagai macam buku. Sebab pada saat ujian anak-anak harus bisa memahami soal-soal ujian. Sehingga diharapkan saat ujian para siswa ini tidak mengalami kesulitan memahami soal-soal.
Salah satu cerita fiktif dalam buku ini ditulis Ahmad Syihan Al Askary. Alumnus SD M 26 yang kini menjadi siswa SMPN 6 ini menulis Si Coky. Cerita fiktif tentang pengalaman seorang anak yang tidak suka pelajaran sejarah dan budaya Indonesia.
“Suatu ketika saat pergi ke museum sejarah, Si Coky keliling dan terpisah. Kemudian saat melihat video cuplikan sejarah kemerdekaan. Ia membayangkan masuk dalam video sebagai salah satu tokoh sejarah,” ujarnya saat mengambil buku yang baru diluncurkan SD M 26 ini.
Menurutnya, selama liburan semester, ia banyak membaca tulisan-tulisan fiktif hingga terinspirasi untuk membuat cerita Si Coky. Meskipun tidak suka menulis dan membaca, tetapi melalui tugas rutin setiap liburan ini, ia mampu membuat berbagai macam cerita.
“Saya enam hari nulisnya, nulis di kertas dulu baru di komputer. Biasa saja sih, nggak berasa capek,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Said Matondang menyatakan, peluncuran buku ini merupakan awal inovasi demi inovasi SDM 26 Surabaya.
“Hari ini, siswa telah berkarya dibukukan. Esok hari, para guru di sini juga membuat karya yang dibukukan. Potensi menulis merupakan pilar penting untuk sosok guru,” kata mantan Kepala SD Muhammadiyah 5 Kebayoran Baru Jakarta selama dua periode itu. [fen]

Tags: