Bulan Agustus, Penjual Bendera Raup Keuntungan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Mendekati Hari Ulang Tahun RI yang ke 69, penjualan bendera merah putih di Surabaya meraup keuntungan sebesar 10%. Hal ini dipicu karena berbagai bentuk bendera yang unik dan harganya murah, selain itu tingkat kebutuhan masyarakat untuk mengganti bendera yang sudah usang juga menjadi pilihan.
Zainuri warga Kupang Jaya ini menguraikan penjualan bendera pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar 10%. Untuk ukuran yang kecil dihargai Rp.20 ribu, sedang Rp 35 ribu, dan yang terbesar adalah Rp.45 ribu. “ Disini tersedia dari berbagai ukuran, mulai dari yang kecil hingga yang terbesar. Biasanya masyarakat mencari ukuran yang kecil dan besar. Untuk yang ukuran kecil pembelinya adalah rumah tangga, sedangkan yang besar adalah instansi perkantoran yang berada di sepanjang Raya Darmo hingga Tunjungan Pahlawan,” katanya ketika sambil melayani pembeli, Kamis (7/8) kemarin di Surabaya.
Rata-rata setiap hari bendera untuk ukuran kecil terjual sebanyak 30-43 potong per hari, sedangkan yang terbesar sekitar 15 potong. Hal ini sangat berbeda pada tahun kemarin, saat menjelang momen yang sama yakni bendera kecil berkisar 25 potong, dan yang besar hanya laku 7 potong per harinya.
“Jika di tahun kemarin, di daerah Raya Darmo belum terlalu banyak instansi yang berdiri. Sekarang sudah banyak hotel, dan gedung bertingkat yang dijadikan perkantoran. Sehingga setiap instansi memiliki keharusan memasang bendera merah putih di kantornya,” jelasnya.
Untuk bendera yang berukuran sedang kebanyakan dibeli oleh institusi pendidikan. Karena kebanyakan sekolah kalau memiliki bendera dengan ukuran yang besar, ketika terjadi pengibaran kebanyakan tidak lancar seperti “mbundel” sehingga ketika di tarik, masih harus  ada perbaikan.
“Bendera yang berbahan plastik dipakai untuk menghiasi ruangan kantor. Ada satu konsumen saya yang membeli bendera plastik, karena ruangan kantornya masih sewa di Graha Bukopin. Ya seperti itu mas, meskipun  kantor sewa semangat kemerdekaan Indonesia tetap harus digaungkan dalam kantor yang tidak terlihat oleh orang dari luar,”  tuturnya.
Zainuri bapak dua anak ini, mengharapkan kedepannya semangat orang-orang untuk mengenang kemerdekaan tidak luntur. Karena saat ini, menurutnya, banyak anak-anak muda yang kurang mengenang akan kemerdekaan yang diperoleh dengan perjuangan. Jadi pembelian bendera, bukan hanya menjadi sebuah simbolis, tapi dapat menjadi tolak ukur perkembangan bangsa kedepannya. [wil]

Tags: