Bulan Ini, Pedagang Terminal Gayatri Bisa Jualan

Kios-kios berwarna biru inilah yang bakal segera ditempati pedagang lama dan baru di Terminal Gayatri Tulungagung. [wed/bhirawa]

Kios-kios berwarna biru inilah yang bakal segera ditempati pedagang lama dan baru di Terminal Gayatri Tulungagung. [wed/bhirawa]

Tulungagung, Bhirawa
Setelah tidak bisa berjualan saat pembangunan renovasi Terminal Gayatri, para pedagang yang biasa mangkal di terminal bus tersebut kini bakal segera berdagang lagi. Rencananya, kios-kios di Terminal Gayatri Tulungagung akan dibuka pengoperasiannya pada Bulan Mei ini.
Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Pemkab Tulungagung, Drs Maryani pada Bhirawa, Kamis (1/5), mengungkapkan sudah ada rencana untuk membuka kios di Terminal Gayatri. “Kami sudah rencanakan secepatnya (kios) dibuka. Bulan ini rencananya sudah dibuka,” ujarnya.
Saat ini, menurut dia, penyediaan sarana penunjang pembukaan kios yang berlokasi di areal terminal tersebut terus dikebut pengerjaannya. Salah satunya mengenai fasilitas air. “Masalah air sudah kami kerjakan. Sekarang sudah mengerjakan pula untuk Musola (tempat ibadah). Jadi sudah siap,” terangnya.
Maryani membeberkan kios di Terminal Gayatri jumlahnya tak kurang dari 49 kios. Dari jumlah kios sebanyak itu, 10 kios di antaranya bakal ditempati pedagang baru. Selebihnya digunakan oleh pedagang lama.
“Karena itu karena yang banyak pedagang lama kami ingin segera mengoperasionalkan kios yang sudah tertata bagus ini. Kasihan mereka sudah sekitar dua tahunan tidak dapat berjualan di terminal karena ada pembangunan terminal,” paparnya.
Menjawab pertanyaan, mantan Kabag Humas dan Inspektur Pemkab Tulungagung ini mengatakan meski belum sepenuhnya Terminal Gayatri diserahkan pada Pemkab Tulungagung, namun Terminal Gayatri sudah siap dalam menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini. “Nanti kami akan ratakan gundukan yang ada di sisi depan penurunan penumpang. Semua dilakukan bertahap, termasuk membongkar bekas Kantor Koramil Kota Tulungagung,” paparnya lagi.
Saat ini Dinas Perhubungan dan Kominfo Pemkab Tulungagung belum bisa melakukan pembongkaran bekas Kantor Koramil Kota Tulungagung. Masalahnya, administrasi tular guling kantor tersebut belum sepenuhnya beres.
Jika administrasi tersebut kelar, Terminal Gayatri yang luasnya sekitar satu hektar itu bisa menambah lebar fasilitas penurunan penumpang. “Kami menunggu saja administrasinya selesai. Kalau ditanya sampai kapan, kami tidak bisa menjawab. Ini menyangkut aset TNI dan Pemkab,” tutur Maryani.
Sementara soal izin trayek bus di Tulungagung, Maryani mengungkapkan saat ini sudah turun drastis jumlahnya. Disebutkan 10 tahun lalu izin trayek bus di Tulungagung mencapai sampai 900-an trayek. “Sekarang kira-kira hanya 220 trayek saja. Yang menyedihkan juga untuk angkutan pedesaan semakin berkurang pula. Untuk trayek Bandungan (Kota Tulungagung-Kecamatan Bandung) tinggal empat angkutan saja,” ucapnya. [wed]

Tags: