Bulog Bojonegoro Percepat Penyaluran Raskin

Kegiatan digudang beras Bulog Kalitidu Bojonegoro. [achmad basir]

Kegiatan digudang beras Bulog Kalitidu Bojonegoro. [achmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
Guna mengoptimalkan pengadaan beras dan gabah petani, Bulog Sub Divre III Bojonegoro tahun 2016 ini kembali melakukan percepatan penyaluran Beras Miskin (Raskin) kepada para penerima raskin (RTSM) di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.
Bagi Bulog, percepatan penyuran akan dilakukan asalkan daerah tersebut sudah melakukan pembayaran lunas.
Hal itu di ungkapkan oleh, Wakil Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Umar Syarif kepada Bhirawa, Minggu kemarin (21/8). Menurutnya, langkah ini untuk mengoptimalkan dalam hal pengadaan beras.
“Dengan adanya percepatan, kita nantinya lebih cepat dalam hal pengadaan beras. Sehingga kita bisa menampung beras dari hasil pembelian di tingkat petani, sehingga nantinya beras tersebut tetap kualitas baik,” jelasnya.
Dikatakan, dalam percepatan raskin di tahun 2016 ini, pihaknya akan menyalurkan raskin untuk, bulan September dan Oktober. Dan di bulan tersebut akan di salurkan mulai tanggal 24 Agustus nanti secara bertahap.
“Ini juga langkah untuk pengoptimalan pengadaan barang dan supaya barang lebih fress dan tidak lama di terima masyarakat dan lebih bermanfaat,” terangnya.
Dikatakan pula, selain melakukan percepatan penyaluran raskin, pihaknya juga akan melakukan monev atau penagihan tunggakan raskin di tingkat desa. Dan progam ini sendiri akan di sosialisasikan kepada Pemerintah Kabupaten dan Dinas terkait pada tanggal 23 Agustus nanti.
“Jika tidak ada tunggakan kan kita juga bisa melakukan pendistribusian raskin secara cepat. Sebab selama ini di ketahui masih banyak oknum desa yang masih nuggak menggunakan uang dari pembayaran raskin yang tidak di setorkan kepada kami,” imbuhnya.
Untuk itu di harapkan kepada perangkat desa, agar lebih bisa kooperatif dalam hal pembayaran raskin masyarakat. Sebab dari kalangan masyarakat sering kali diketahui sudah membayar uang tebusan kepada Desa, namun lagi-lagi oknum desa lebih sering menggunakan uang tersebut untuk kepentingan yang lain dari pada di serahkan kepada Bulog. [bas]

Tags: