Bulog Bondowoso Duduki Peringkat 1 Pengadaan Gabah/Beras se-Jatim

Kasub Bulog Bondowoso Adhekan dan Wakasub Prasetiyono bersama Kadiv Bulog Jatim Moh Hasyim saat berkunjung ke Kantor Sub Bulog Bondowoso baru baru ini. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Memasuki akhir Agustus 2018, kinerja Perum Bulog Sub Divre Bondowoso, dibawah kepemimpinan Adhekan berhasil mencatatkan prestasi yang sangat membanggakan. Ini terungkap setelah Bulog Bondowoso-Situbondo berhasil merealisasikan pengadaan gabah/beras mencapai 30.682 ton setara beras (prosentase 110%). Padahal, Bulog Bondowoso mendapatkan target sebesar 27.900 ton setara beras selama rentang waktu setahun ini.
Menurut Kepala Perum Bulog Sub Divre Bondowoso, Adhekan, prestasi menggembirakan ini secara prosentase menempati peringkat pertama terbesar di wilayah Jawa Timur. Sedangkan secara kuantum, aku Adhekan, Sub Bulog Bondowoso berada pada peringkat ke 4 setelah Bulog Jember, Probolinggo dan Bojonegoro.
“Prestasi ini tercapai dengan baik berkat adanya kekompakan kinerja dari seluruh karyawan Perum Bulog Sub Divre Bondowoso. Bukan karena faktor saya pribadi,” tutur Adhekan dengan diamini Wakasub Bulog Prasetiyono, Rabu (29/8).
Selain pengadaan beras, sebut Adhekan, Bulog bondowoso juga melakukan pembelian gula pasir milik petani (APTR) di wilayah Kabupaten Bondowoso dan Situbondo. Pembelian ini, ujar pria asli Jember itu, sampai saat ini tercatat sebesar 7.979 ton. “Pembelian ini masih akan terus berlanjut sampai periode berikutnya,” papar Adhekan yang mengaku akan memasuki purna tugas pada awal September 2018 ini.
Masih kata Adhekan, khusus untuk realisasi penyaluran bansos rastra hingga akhir Agustus 2018 mencapai 100% dari pagu 8 bulan mulai Januari hingga Agustus. Angka ini, menurut Adhekan, menyentuh angka sebesar 12.797 ton beras untuk 2 Kabupaten yaitu Bondowoso dan Situbondo. “Sedangkan untuk penyaluran bansos perbulan untuk 2 Kabupaten tersebut sebesar 1.599 ton,” ungkap Adhekan.
Adhekan memastikan untuk ketersediaan stok beras di Wilayah Sub Divre Bondowoso hingga saat ini cukup aman. Bahkan, urainya, sampai dengan musim panen tahun 2019 mendatang ketersedian stock masih mencukupupi baik untuk stok beras medium maupun jenis premium. Selain stok beras, sambung Adhekan, terdapat stok gula pasir, tepung terigu dan minyak goreng yang juga mencukupi. “Ini masih bisa dilakukan pemindahan stok ke Sub Divre lain apabila terjadi kekurangan,” tegas Adhekan.
Di sisi lain, Adhekan menegaskan, dalam menjalankan fungsi komersial, Sub Divre Bondowoso telah berhasil membangun jaringan distribusi melalui RPK (Rumah Pangan Kita) dimana hingga saat ini berjumlah sekitar 330 RPK yang tersebar di Kabupaten Bondowoso dan Situbondo.
Selain RPK, beber Adhekan lagi, Sub Bulog Bondowoso juga menjalin jaringan dengan Horeka (hotel, restoran, dan cafe) dalam pengenalan produk-produk unggulannya. “Sebagai bukti adanya keseriusan program ini kami (Sub Bulog Bondowoso, red) telah melakukan MoU dengan Rumah Makan Biru Daun Situbondo,” pungkas Adhekan. [awi]

Tags: