Bulog Bondowoso Rangkul Penggilingan Padi

Sub Divre Bondowoso mampu merealisasikan stock hingga 73% (dari target 45 ribu ton untuk Bondowoso dan 30 ribu ton untuk Situbondo) adalah memaksimalkan peran penggilingan-penggilingan padi non mitra kerja.

Sub Divre Bondowoso mampu merealisasikan stock hingga 73% (dari target 45 ribu ton untuk Bondowoso dan 30 ribu ton untuk Situbondo) adalah memaksimalkan peran penggilingan-penggilingan padi non mitra kerja.

Situbondo, Bhirawa
Memasuki awal Oktober 2014 ini, prestasi pengadaan beras untuk wilayah Sub Divre Perum Bulog Bondowoso (Situbondo-Bondowoso) terbilang sangat moncer. Prestasi fenomenal itu tak lepas dari tangan dingin, sosok Arjun Ansol Siregar SSos MH, yang tercatat sebagai pucuk pimpinan Perum Bulog Sub Divre Bondowoso itu.
Menurut Arjun, pria kelahiran Medan, Sumatera Utara itu, ada beberapa strategi yang dijalankan bersama jajarannya, sehingga pengadaan beras mampu menyentuh 73% sehingga melampaui prosentase pengadaan tingkat nasional yang baru 49% dan pengadaan Provinsi Jatim sebesar 67%. Diantaranya, pengadaan berash dilaksanakan melalui saluran Mitra Kerja Pengadaan (MKP).
Arjun juga menjelaskan, Sub Divre Bondowoso mampu merealisasikan stock hingga 73% (dari target 45 ribu ton untuk Bondowoso dan 30 ribu ton untuk Situbondo) adalah memaksimalkan peran penggilingan-penggilingan padi non mitra kerja, serta intensnya sosialisasi kegiatan pengadaan beras/gabah kepada 53 pemilik penggilingan padi yang tersebar di Kab Situbondo dan Bondowoso.
Faktor penting lain yang ikut mempengaruhi pencapaian menggembirakan, Bulog juga rutin melakukan pengecekan dan penyiapan alat angkut Raskin yang baik dan layak serta melakukan pengecekan kualitas dan kuantitas (medium) di titik distribusi oleh pelaksana di tingkat Kelurahan/Desa di Kab Situbondo dan Bondowoso.
Hingga 10 Oktober 2014, Bulog sudah berhasil mengadakan beras/gabah sebesar 54.637 ton, dengan rincian untuk Bondowoso sebanyak 37.094 ton dan Situbondo mencapai 17.543 ton. Padahal target Jatim saat ini baru menyentuh 66,68% (setara 733.531 ton) dari target 1,1 juta ton.
Arjun menandaskan, sampai saat ini raskin yang sudah disalurkan menyentuh 99,66 persen untuk Bondowoso (setara 18.139.620 Kg) dan untuk Situbondo terealisasi  sebesr  99, 11 persen (setara 11. 458.905 Kg). Sehingga, tegas Arjun, total keseluruhan dua Kabupaten beras yang sudah terdistribusikan sebanyak 99, 44 persen (setara 29.598.525 Kg). “Untuk persediaan beras/gabah hingga 10 Oktober 2014 sebanyak 38.845 ton dengan perincian, 25. 897 ton untuk Kabupaten Bondowoso dan 12.948 ton untuk Situbondo,” ulasnya.
Selain melakukan upaya peningkatan pelayanan bersama tim koordinasi kabupaten, agar kualitas beras terjaga dengan baik Sub Bulog juga selalu rutin menyiapkan terpal penutup, alas bawah, spanduk dan pengawalan secara maksimal hingga sampai ke titik distribusi.
Agar kedepan pengadaan raskin terealisasi 100%, kini Sub Bulog bersama Tim Koordinas Kabupaten melakukan pembahasan dengan turun ke desa desa yang mengalami hambatan. Setelah dilakukan evaluasi, hanya ditemukan satu desa di Situbondo yang belum melakukan penebusan Raskin September-Oktober 2014.
Arjun menegaskan, stock beras yang  ada di Gudang Sub Bulog Bondwoso juga siap untuk dikerahkan ke daerah lain diseluruh wilayah Indonesia, guna membantu pemenuhan stok yang membutuhkan. Diantaranya, siap diserahkan ke daerah lain yang mengalami devisit beras. ‘’Kami siap dan bersemangat melakukan tugas penyaluran beras ke daerah lain. Agar pengadaan beras/gabah sesuai dengan target, kami tetap memakai kehati-hatian sesuai sisa waktu yang ada. Yang pasti pengadaan beras bisa melebihi target nasional yang hanya 49% dan target Provinsi Jatim yang hanya 66, 68%,’’ pungkas Arjun. [awi]

Tags: