Bulog dan Pemkab Situbondo Tarik Raskin Tak Sesuai Tonase

Kepala Sub Bulog Bondowoso Arjun Ansor Siregar, bersama Asisten II Setkab Akhmad Sugiarto dan Kabag Perekonomian Sukarsono, saat acara rakor raskin dan evaluasi 2014, dilantai II Pemkab Situbondo

Kepala Sub Bulog Bondowoso Arjun Ansor Siregar, bersama Asisten II Setkab Akhmad Sugiarto dan Kabag Perekonomian Sukarsono, saat acara rakor raskin dan evaluasi 2014, dilantai II Pemkab Situbondo

Situbondo, Bhirawa
Permasalah beras untuk masyarakat miskin (raskin) mendapat perhatian serius dari pihak Pemkab Situbondan dan Bulog Divre Bondowoso (Bondowoso-Situbondo). Kedua instansi ini siap menarik raskin yang tidak sesuai dengan tonase atau berat yang tertera di kantung atau sak.
Menurut Kepala Sub Bulog Bondowoso, Arjun Ansor Siregar, pihaknya sudah menjalankan delapan alokasi, salah satu diantaranya meliputi kualitas, tugas dan administrasi. Yang jelas, ujar Ansor, pendistribusian raskin harus dilakukan dengan bagus. “Memang ada keluhan. Namun kita konsisten untuk melakukan penggantian sesuai dengan ketentuan yang ada. Tentunya harus menggunakan prinsip pengecekan dulu melalui timbangan dan kualitas berasnya. Baru setelah itu beras disalurkan ke RT dan dikomunikasikan dengan gudang sebagai pengirim,” katanya, Senin (23/6).
ia mencontohkan, jika beras yang dikirim berjumlah satu ton dan ada tiga sak beras yang tonasenya kurang, Bulog selalu siap untuk menarik dan segera melakukan penggantian. Dengan adanya koordinasi yang baik antara Bulog dan Pemkab, lanjut Ansor, pihaknya sangat yakin penyaluran raskin akan berjalan dengan baik. “Untuk informasi ada tidaknya raskin ke-13, kami masih menunggu kabar dari pusat. Sebab hingga kini hal tersebut belum diinformasikan dari Divre Bulog Jatim,” tegas pria asal Sumatera Utara itu.
Sementara itu, Asisten II Setkab Situbondo, Akhmad Sugiarto, mengatakan selama 6 bulan Januari-Juni 2014, tidak ditemukan kendala yang berarti dalam pendistribusian raskin di Situbondo. “Alhamdulillah tim raskin, bisa mengendalikan pendistribusian raskin dengan tepat sasaran. Kedepan, kami tidak menginginkan temuan salah sasaran. Artinya, di level bawah melakukan penyalahgunaan kewenangan, sehingga raskin 6 bulan kedepan dapat berjalan dengan baik,” papar mantan Kabag Hukum Setkab itu.
Masih kata Akhmad Sugiarto, dari hasil pendataan BPS, untuk perlindungan sosial, hingga kini jumlah penerima masih belum berubah. Sebaliknya, ungkap pria yang akrab dipanggil Modot itu,  apabila penerima maanfaat dimasing-masing desa sudah layak diganti, maka harus segera diganti sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. “Kami tegaskan bahwa, pendistribusian raskin harus sampai di balai desa/kelurahan. Jika ada masalah kualitas atau kuantitas, maka kades agar menimbang lebih dahulu, sehingga beras tidak kurang. Jika ada kekurangan langsung bisa dikembalikan dan akan diganti saat itu juga,”pungkas Modot.
Sebelumya pada Jumat (20/6), Sub Bulog Divre Bondowoso (Situbondo-Bondowoso) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo menggelar rapat koordinasi dan evaluasi raskin 2014. Acara yang dipusatkan di gedung Pemkab lantai II itu dibuka Asisten II Setkab, Akhmad Sugiarto SH MH bersama Kasub Bulog Arjun Ansor Siregar dan Kabag Perekonomian Sukarsono, sejak pukul 08.00 wib. Hadir diantaranya, tim raskin berikut 17 Camat dan 136 Kades se kabupaten Situbondo. [awi]

Tags: