Bulog Gandeng 30 Ribu Penggilingan Padi

Kepala Bulog Divre Jatim, Usep Karyana

Surabaya, Bhirawa
Saat ini terdapat 30.000 penggilingan padi yang ada di Jatim, namun baru sekitar 300 yang sudah bermitra dengan Bulog Divre Jatim.  Itulah mengapa pihak Bulog berupaya untuk meningkatkan kerjasama dengan perusahaan penggilingan padi.
Upaya yang dilakukan pihak Bulog Jatim agar bisa menjalin mitra dengan penggilingan padi adalah dengan memangkas birokrasi. “Kami akan ajak paling tidak minimal 600 pegilingan pada tahun 2017 ini, Selain itu kita juga lebih membuka diri dengan memangkas sistem birokrasinya,” kata Kepala Bulog Divre Jatim, Usep Karyana, Kamis (16/2).
Lebih lanjut ia mengatakan, Bulog Divre Regional Jatim tahun 2017 menaikkan target pembelian atau penyerapan beras petani lebih dari 1 juta ton beras. Sengaja target ditetapkan lebih tinggi agar nilai realisasinya lebih besar dari tahun 2016, yakni lebih dari 850 ribu ton beras. Diantara upaya untuk mewujudkan target tersebut, yakni pembelian beras dan gabah masing-masing dilakukan dalam tiga harga dengan spesifikasi yang berbeda.
Tahun 2017 Bulog Divre Jatim  menerapkan tiga klasifikasi harga pembelian masing-masing untuk beras dan gabah, agar realisasi pembelian tahun ini lebih meningkat serta minat pegilingan untuk bekerjasama dengan Perum Bulog juga bertambah.
Untuk gabah harga pembelian tertinggi, yakni Rp 4.650/kg dengan spesifikasi kadar hampa maksimal 3% dan kadar air maksimal 14%, harga Rp 4.200/kg dengan spesifikasi kadar hampa maksimal 4-6% dan kadar air maksimal 14%, serta harga Rp 4.050/kg dengan spesifikasi kadar hampa 7-10% dan kadar air 14-18%.
Sementara untuk beras, harga pembelian tertinggi yakni Rp 7.500/kg dengan spesifikasi derajat sosoh minimal 95%, kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 15% dan butir menir 2%. Harga pembelian beras Rp 7.300/kg dengan spesifikasi derajat sosoh minimal 95%, kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 20% dan butir menir maksimal 2%. Harga Rp 7.150/kg dengan spesifikasi derajat sosoh minimal 95%, kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 25% dan butir menir maksimal 2%.
Usep menambahkan, adanya kebijakan pembelian dengan harga yang berfariasi dengan spesikasi yang berbeda, merupakan upaya Bulog Jatim agar pegilingan dan mitra Bulog bisa menyesuaikan potensi beras dan gabah yang dimilikinya untuk bekerjasama dengan Bulog.
Tahun 2016 realisasi pembelian Bulog Divre Jatim sebanyak 770.122 ton beras. Realisasi tersebut  tidak sesuai dengan target yang diharapkan akibat tidak menentunya cuaca dan tingginya harga beras di pasaran pada pertengahan tahun 2016. Meski realisasi tahun 2016 tidak sesuai target, namun realisasi pengadaan gabah beras di wilayah Jatim masih menjadi yang tertinggi di seluruh Indonesia. Sebab kami berupaya maksimal.
Hingga saat ini, stok beras Bulog Jatim pada akhir 2016 masih tersisa 320 ribu ton lebih, dan jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Jatim selama tujuh bulan ke depan atau hingga bulan Juli 2017 mendatang. [ma]

Tags: