Bulog Janji Mutu Raskin Lebih Baik

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Tulungagung, Bhirawa
Beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang selama ini dikeluhkan karena mutunya kurang baik mendapat tanggapan serius dari Bulog Sub Divre Tulungagung. Rencananya, mulai Bulan Juli mendatang kualitas raskin bakal ditingkatkan sehingga terhindar dari bau apek atau bahkan sampai berwarna kehitam-hitaman.
Kepala Bulog Sub Divre Tulungagung, Supriyanto, pada Bhirawa, Selasa (7/4), mengungkapkan pembelian gabah petani yang dilakukan Bulog saat ini akan membuat beras yang terdistribusi pada masyarakat miskin nantinya akan lebih baik. “Ini karena dengan pengadaan gabah membuat penyimpanan dalam bentuk beras tidak terlalu lama. Hanya tiga sampai empat bulan saja penyimpanannya,” ujarnya.
Menurut Supriyanto, kualitas raskin sering dikeluhkan karena relatif terlalu lama saat disimpan di gudang Bulog. “Kemungkinan mulai Bulan Juli beras yang lebih fresh dapat dinikmati masyarakat miskin,” janjinya.
Sampai kemarin, Bulog Sub Divre Tulungagung tercatat sudah melakukan pengadaan gabah sebesar 800 ton. Pembelian gabah petani tersebut akan terus dilakukan sampai minimal tercapai 20.000 ton.
Pria kelahiran Tulungagung itu membeberkan untuk tahun 2015 ini, Bulog Sub Divre Tulungagung menargetkan pengadaan sebanyak 50.000 ton setara beras. “Kami baru melakukan pengadaan. Bulan Maret baru relatif sedikit yang kami dapat. Ini disebabkan lahan yang panen baru sedikit. Akhir Bulan April kemungkinan sudah banyak yang panen, kami akan melakukan pengadaan sebesar-besarnya,” paparnya.
Sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) untuk pengadaan gabah (kering giling), Bulog mematok harga Rp 4.650 per kilogram. Sementara untuk pengadaan beras harganya Rp 7.300 per kilogram. Patokan harga itu merupakan implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) No. 5/2015.
Supriyanto mengatakan saat ini dirinya lebih banyak bekerja di luar ruangan, utamanya di areal pertanian dan penggilingan. “Harapannya pengadaan yang dilakukan Bulog dapat terealisasi atau bahkan lebih. Kami punya gudang yang dapat menampung sampai 68.000 ton,” tuturnya.
Sementara itu, seiring dengan mulai banyak lahan pertanian yang panen, harga beras di Tulungagung cenderung terus menurun. Harga beras kualitas premium yang dua minggu lalu masih bertengger di atas 10.000 perkilogram kini sudah mulai turun menjadi 9.000-an. Begitu pun dengan kelas medium sudah turun ke harga kisaran Rp 7.000-an. [wed]

Rate this article!
Tags: