Bulog Kabupaten Bondowoso Pastikan Kualitas BPNT Layak Konsumsi

Wakil Pemimpin Cabang Bulog Bondowoso, Ricky Soeasono bersama Camat Kota Situbondo saat menunjukkan beras jenis premium II di Gudang Bulog Arjasa. [sawawi/bhirawa]

(Pasca Adanya Tudingan soal Beras Bau Apek)

Situbondo, Bhirawa
Wakil Pimpinan Cabang Bulog Kabupaten Bondowoso, Ricky Soeasono dengan didampingi Bagian Keuangan Zaim dan Kepala Gudang Bulog Arjasa Eko Era mengaku secara tegas bahwa beras yang didistribusikan kepada warga penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Situbondo adalah beras layak konsumsi meski stock lama. Ratusan ton beras yang didistribusikan pada tahap awal tersebut tersimpan di gudang Bulog Arjasa selama 12 bulan.
Menurut Ricky Soeasono, meski tersimpan cukup lama, beras tersebut selalu mendapatkan perawatan (fumigasi) secara berkala sehingga kualitasnya masih baik dan layak untuk dikonsumsi masyarakat. Ricky mengatakan, beras yang disitribusikan itu masuk dalam katagori jenis premium II yang disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau penerima BPNT. “Yang jelas sebelum beras itu didistribusikan kepada KPM, kami melakukan pengecekan terlebih dulu agar kualitasnya tetap terjaga dengan baik,” ujar pria asli kelahiran Pulau Dewata Bali itu.
Ricky menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi secara rutin terkait kualitas beras yang akan diberikan kepada penerima BPNT. Ini dilakukan, papar Ricky, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik khususnya kepada warga kurang mampu yang notabene penerima BPNT. “Proses distribusi beras hingga saat ini masih berjalan dan sudah mencapai 50 persen. Setelah selesai, kami akan melakukan evaluasi secara bertahap,” papar Ricky, kemarin.
Sejak September 2019 ini, terang Ricky, Kementerian Sosial RI secara resmi telah menunjuk Perum Bulog sebagai manajer suplier untuk Program Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT. Bantuan yang dirupakan beras dari pemerintah itu sebelumnya dibagikan kepada warga kurang mampu setiap sebulan sekali melalui E-Warung.
Artinya, kupas Ricky, setiap pedagang bahan pangan bisa melakukan kerja sama dengan Perum Bulog soal beras. “Ya sejak bulan September ini, Bulog sudah mulai mendistribusikan beras untuk Program BPNT. Dasarnya kami (Bulog, red) ditunjuk resmi oleh Kemensos RI,” terang Ricky.
Ricky kembali menambahkan, beras premium II yang disediakan Bulog dalam setiap bulan mencapai sekitar 600 ton. Beras sebanyak itu, papar Ricky, diberikan kepada 6.000 lebih KPM. Hingga saat ini, Ricky membeberkan bahwa pendistribusian beras melalui suplier dan pengelola e-Warung sudah mencapai separuh atau sekitar 50 persen.
Untuk itu, Ricky meminta kepada masyarakat khususnya penerima BPNT ataupun suplier dan pengelola E-Warung, untuk segera melaporkan kepada Bulog manakala ditemukan beras BPNT berkualitas jelek. “Prosedur pengembalian beras (return) dengan menghubungi Bulog. Selanjutnya nanti kami akan membagi nomor kepada setiap suplier atau pengelola E-Warung. Yang jelas sampai sekarang belum ada yang mengembalikan beras BPNT,” pungkas Ricky.[awi]

Tags: