Bulog Kediri Batasi Pembelian di Operasi Pasar

Sub Bulog Divre Kediri membatasi pembelian dalam Operasi Pasar (OP) yang digelar 2 hari menjelang bulan puasa.

Sub Bulog Divre Kediri membatasi pembelian dalam Operasi Pasar (OP) yang digelar 2 hari menjelang bulan puasa.

Kediri, Bhirawa
Sub Bulog Divre Kediri membatasi pembelian dalam Operasi Pasar (OP) yang digelar 2 hari menjelang bulan puasa hingga sebulan kedepan. Pembatasan ini dilakukan untuk menghindari kecurangan pembeli. Sedangkan Bulog Bojonegoro akan menggelar OP di enam titik pasar induk.
Kepala Bulog Sub Divre Kediri Wahyu Sutanto mengatakan, OP yang digelar ini salah satu perhatian Pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan harga pada bulan Ramadhan, sehingga sifatnya pemerataan
“Sudah seharusnya ada pembatasan pembelian, ditakutkan jika tidak ada pembatasan mereka membeli seenaknya dan dijual lagi” kata Wahyu pada wartawan  disela-sela OP kemarin.
Dia menjelaskan ada 4 komodite yang digelar dalam OP tersebut, diantaranya Minyak goreng, Beras, Tepung, dan Gula. Pembelian semua Komodite tersebut dibatasi dua kantong semua
“Jika OP ini bisa merata diharapkan, warga bisa fokus dalam menjalankan ibadahnya, dan tidak berpikir adanya lonjakan harga, dan OP ini akan digelar satu bulan penuh selama bulan puasa” jelasnya
Sementara untuk harga, dengan adanya subsidi ongkos kirim dari Provinsi Jatim, Bulog Sub Divre Kediri mematok harga untuk beras Rp 42,500 per lima kilogram, Minyak goreng Rp 10 000 per liter, Gula Rp 11500 per kilogram dan tepung terigu Rp 7500 per kilogram
Dia menambahkan, OP yang digelar sebulan penuh ini ada 6 titik yang menjadi sasaran, diantaranya Di Kota Kediri ada 2 titik yaknni Pasar Pahing dan Pasar Bandar. Di Kabupaten Kediri 2 titik, yakni pasar Gringging dan Pare. “Sementara yang di Kabupaten Nganjuk juga ada dua titik, yakni pasar Brebek dan pasar Wage. “ tandasnya
Sementara itu Bulog Sub Divre III Bojonegoro bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bojonegoro akan menggelar OP di enam titik pasar induk, yakni Kabupaten Tuban,Lamongan dan Bojonegoro pada 16 Juni hingga15Juli.
“ Operasi pasar tersebut dilakukan masing-masing kabupaten dua titik pasar induk, salah satunya Bojonegoro di pasar kota dan Sugihwaras,” ungkap waka Bulog Sub Divre Bojonegoro,Umar Sharif disela-sela kegiatan operasi pasar.
Dalam OP ini Bulog menyediakan sembako berupa beras, gula, minyak goreng dan terigu. Untuk terigu, per kilonya dijual dengan harga Rp 7.500, lebih murah Rp 500 dari harga di pasaran. Minyak goreng perliternya dijual Rp 10.000, lebih murah Rp 1.250. Gula pasir perkilogramnya Rp 11.500, lebih murah Rp 1.200.
“ Sedangkan untuk beras premium yang disediakan oleh bulog, per 5 kilogramnya dijual dengan harga Rp 42.500 atau per kilonya Rp 8.500, lebih murah Rp 2.000 per kilogramnya dari harga pasar,” jelas Umar.
Dalam operasi pasar tesebut, puluhan warga Bojonegoro, antusias menyerbu operasi pasar beras yang digelar oleh Bulog Sub Divre III Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.
“ Antusias warga cukup tinggi dalam operasi pasar tadi, bahkan petugas melayani warga yang membeli beras tanpa henti,” kata Kasi usaha Disperindag Kabupaten Bojonegoro, Didik Hari.
Menurut dia, persediaan beras yang disediakan Bulog Bojonegoro sebanyak 750 kg beras di masing-masing lokasi operasi pasar habis terjual dalam kurun waktu tiga jam. “ Antusias warga cukup tinggi, sehingga stok 750 ton beras yang disiapkan di setiap titik ludes hanya tiga jam saja,” ujarnya.
Didik menambahkan, dalam operasi pasar sembako murah kali ini Bulog Bojonegoro menyediakan 4 komoditi. Beras  dan gula masing- masing sebanyak 750 ton. Untuk terigu sebanyak 400 ton, sedangkan untuk minyak sebanyak 600 liter. [van,bas]

Tags: