Bulog Kediri Libatkan Distributor Tekan Kenaikan Harga Beras

Foto Ilustrasi

Kota Kediri, Bhirawa
Meroketnya harga beras di wilayah Kabupaten Kota Kediri menjadi perhatian serius oleh Sudah Bulog Divre Kediri. Selain memperpanjang Operasi Pasar, Bulog melibatkan mitra kerja untuk ikut membantu menekan tingginya harga beras pada musim tanam pertama ini.
Dikatakan Kepala Bulog Kediri, Achmad Kholisun , metode operasi pasar yang dilakukan pada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika dulu operasi pasar dijual secara langsung ke pembeli, kini Bulog menjual beras tersebut melalui distributor dengan harga Rp 8100 lalu turun ke pedagang dijual kembali ke konsumen, dengan ketentuan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp9.450 per kilogram. “Langkah ini diambil karena adanya surat dari Menteri Perdagangan pada tanggal 5 2018 lalu , dalam surat tersebut selain Satgas Pangan, juga harus melibatkan mitra kerja dan distributor,” terangnya.
Dia mengungkapkan, beras yang didistribusikan dalam operasi pasar melalui satgas, tiap harinya ke distributor mencapai 7 sampai 10 ton. Pembelian beras bagi konsumen dibatasi 5 kilogram per orang, ” Stok kita digudangkan masih aman, sekitar 6100 ton, ” katanya.
Kenaikan harga beras ini menjadi persoalan tersendiri bagi pedagang warung makan, dengan kenaikan harga beras, dirinya terpaksa mengurangi porsi nasi yang dia jual.” Pelanggan banyak yang komplin kenapa nasinya sekarang sedikit, tapi gimana lagi, kita sendiri juga mencari untung, tapi kalau kondisinya seperti ini terus bagaimana, semoga pemerintah bisa secepatnya mengatasi persoalan ini.” ujar Widha salah satu pemilik warung di Kelurahan Bujel. [van]

Tags: