Bulog-Kodim-Pemkab Bondowoso Gelar Rakor

Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH, bersama Dandim 0823 Letkol Ashari S.Pd dan Kasub Bulog M. Zainal, pada acara rakor  serapan gabah petani di lantai II Pemkab Situbondo, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH, bersama Dandim 0823 Letkol Ashari S.Pd dan Kasub Bulog M. Zainal, pada acara rakor serapan gabah petani di lantai II Pemkab Situbondo, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Guna untuk mengoptimalkan program sergap (serapan gabah petani), Sub Bulog Bondowoso bersama Dandim 0823 Situbondo dan Pemkab Situbondo menggelar rakor (rapat koordinasi) dilantai II Baluran, Kantor PemKab Situbondo, Selasa pagi kemarin (19/4). Hadir diantaranya, Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto, Dandim 0823 Letkol Ashari S.Pd, Kasub Bulog Bondowoso M. Zainal dan sejumlah pimpinan SKPD terkait. Beberapa pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan beberapa petani juga turut ambil bagian dalam acara tersebut.
Kasub Bulog Bondowoso, M. Zainal, menjelaskan, memasuki tahun 2016 ini ada beberapa perubahan kebijakan terkait kualitas beras raskin, yang disalurkan kepada masyarakat. Beras yang semula berjenis medium, kata Zainal, kini diubah menjadi beras jenis premium.
“Kebijakan ini berlaku sejak Januari, dimana semua Sub-Bulog dan petugas pemeriksa diberi ultimatum, agar menyalurkan jenis beras yang memiliki standar kualitas, sehingga tidak menimbulkan keluhan dari masyarakat penerima manfaat,” terang M. Zainal, usai acara Rakor Optimalisasi Serapan Gabah Petani kemarin.
Zainal menambahkan, pada akhir Maret 2016 lalu, ada perubahan kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah (Kementerian Pertanian RI), dimana secara nasional stock beras ditarget sebanyak 4 juta ton dan wilayah Provinsi Jatim ditarget 1 juta ton. Sedangkan khusus Sub-Divre Bondowoso (Situbondo-Bondowoso) juga ditarget pengadaan beras sebanyak 87 ribu ton.
“Kalau mengacu tahun lalu target itu tidak masalah karena pengadaan beras dipatok hingga akhir tahun. Namun, aturan baru ini, Bulog dipatok hingga bulan Juni 2016, sudah harus tercapai 70 persen dari target yang ditentukan. Ini merupakan tantangan yang harus kita hadapi,” papar Zainal.
Menyikapi kebijakan baru tersebut, kata Zainal, Bulog akan melakukan beberapa strategi dan terobosan agar target dari pemerintah bisa terealisasi dengan baik. Diantaranya, sebut Zainal, Bulog akan bekerjasama dengan TNI dan Dinas Pertanian Kabupaten Situbondo, BKPPP, PPL dan Poktan (kelompok tani).
“Selain itu, Bulog akan mengerahkan Satker yang ada di wilayah timur dan wilayah barat Kabupaten Situbondo. Diharapkan, dua satker (satuan kerja) itu bisa melaporkan secara berkala perihal penyerapan beras disaat melakukan pembelian gabah ke petani,” ungkap Zainal.
Sementara itu Dandim 0823 Situbondo, Letkol Ashari S.Pd, bersama jajarannya mengaku siap dalam mensukseskan terwujudnya optimalisasi serapan beras petani tahun 2016. Dengan adanya rakor ini, kata Dandim Ashari, diharapkan ada jalan terbaik dan memiliki out put sesuai dengan harapan bersama.
“Dengan Rakor ini, diharapkan ada gambaran yang jelas perihal optimalisasi sergap, sesuai UU ketahanan pangan. Selain itu, program ini bisa menjaga harga gabah tetap stabil dan tidak dikendalikan oleh pihak-pihak tertentu, sehingga cadangan beras nasional tercukupi,” pungkas Dandim Ashari. [awi]

Tags: