Bulog Malang Distribusikan Rastra Akhir Januari

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Malang, Bhirawa
Bulog Sub-Divre Malang, Jatim mulai mendistribusikan beras sejahtera (Rastra) bagi keluarga kurang mampu di wilayah kerjanya mulai akhir Januari 2016 dengan kualitas beras lebih bagus (medium) dari tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Bulog Sub-Divre Malang Arsyad, di Malang, Kamis, mengatakan teknis distribusi tidak ada perubahan. Jumlah rumah tangga sasaran (RTS) maupun harga tebus beras juga tidak ada perubahan, yang berubah hanya istilah beras untuk warga miskin (Raskin) menjadi Rastra dan kualitas beras yang bakal diterima RTS.
“Semua masih tetap sama dan mengacu pada tahun lalu, hanya untuk istilah Raskin berubah menjadi Rastra dan kualitas beras yang didistribusikan harus lebih bagus, minimal beras kualitas medium,” ujar Arsyad.
Jumlah RTS penerima Rastra di wilayah Kota Malang sebanyak 16.990 RTS, di Kota Batu sebanyak 5.817 RTS dan Kabupaten Malang sebanyak 155.745 RTS. Harga tebus beras tetap sebesar Rp1.600 per kilogram dan setiap RTS mendapatkan jatah sebanyak 15 kilogram.
Menyinggung stok beras untuk memenuhi kebutuhan distribusi Rastra maupun masyarakat umum, Arsyad mengatakan tidak ada masalah karena stok beras di gudang Bulog Malang mampu memenuhi kebutuhan hingga akhir Maret mendatang.
Pada Februari mendatang dipastikan akan bertambah karena adanya panen raya di sejumlah wilayah, baik di wilayah kerja Bulog Malang maupun daerah lain.
Masyarakat, lanjutnya, tidak perlu khawatir akan kekurangan kebutuhan pangan mereka. “Sebentar lagi ada panen raya, sehingga stok beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Maret nanti akan bertambah,” ucapnya.
Mengenai target serapan beras pada 2016, Arsyad mengatakan ada peningkatan dari tahun lalu. Pada 2015, target serapan sebanyak 50 ribu ton dan terealisasi sebanyak 48 ribu ton, sedangkan tahun ini ditarget sebanyak 60 ribu ton. “Kami yakin akan terealisasi karena pada awal tahun sudah ada panen raya,” katanya.
Arsyad mengakui selain dari wilayah kerjanya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Pasuruan), serapan beras petani juga berasal dari beberapa wilayah lain di sekitar Malang.
Terkait kenaikan harga beras beberapa pekan terakhir ini, Arsyad mengatakan Bulog setempat sudah menggelar operasi pasar sejak 22 Januari lalu, mulai dari Pasar Oro-Oro Dowo dan akan terus berlanjut di 27 pasar tradisional lainnya. Beras operasi yang dijual rata-rata seharga Rp8.100 per kilogram dan setiap hari disediakan 6-7 ton.
“Kami akan menggelar operasi pasar hingga harga beras turun. Mungkin Februari nanti bisa turun karena sudah ada panen raya dan Bulog juga secara terus menerus menggelontor operasi pasar di pasar-pasar tradisional,” ujarnya.
Mulai tahun ini, istilah Raskin tidak dipergunakan lagi, tetapi menjadi Rastra sesuai usulan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu dan beras yang didistribusikan untuk Rastra juga berkualitas medium dengan ciri-ciri tidak berbau apek, tidak berkutu, tidak berwarna kuning, tidak bercampur batu kerikil, tak berjamur dan layak konsumsi. [mut,ant]

Tags: