Bulog Serap 40 Persen Produksi Gula Pasir

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Peran Perum Bulog sebagai stablitator komoditi pangan kini terus dioptimalkan. Salah satunyayakni untuk komoditi gula pasir. Kepala Perum Bulog Divre Jatiom, Witono memastikan harga komoditi gula pasir saatini relatif stabil. Hal itu, kata dia,  tak lepas dari peran Bulog yang kini menyerap 40 persen produksi gula pasir di Jatim.
“Saat ini penjualan gula pasir sekitar 40 persen lewat Bulog. Ini bukan hanya untuk konsumsi masyarakat Jawa Timurtapi juga dikirim untuk wilayah lain di luar Jatim,” kata Witono saat dikonfirmasi, Selasa (10/1).
Ia menjelaskan, gula pasir yang diperoleh Bulog berasal dari banyak pabrik gula (PG). “Produksi gula dari PG milikPTPN X, PTPN XI, RNI dan juga KTM (PG Kebun Tebu Mas di Lamongan) juga kami pasarkan,” ungkapnya.
Untuk penjualan gula dari PG milik BUMN dan swasta yang diserap Bulog tersebut masih tergolong relatif lebihmurah. Jika harga eceran tertinggi yang diminta Presiden Joko Widodo yakni Rp 12.500 per kilogram (kg), Bulog Jatimhanya menjual di kisaran harga Rp 12.200-12.300 per kg.
Sementara itu, pihaknya juga menjual gula premium dengan kemasan yang lebih menarik seperti kerjasama dengan PG Kebon Agung Malang yang dijual Rp 14.000 per kg. “Kami terus berusaha menjaul di bawah harga pasar karenauntuk stabilisasi harga agar tidak terjadi lonjakan harga,” ungkapnya.
Untuk stok ketersediaan gula, kata dia, saat ini masih ada sekitar 100 ribu ton. Sedangkan untuk program operasi stabilisasi harga, pihaknya juga turut menyertakan komoditi gula.
“Kalau untuk operasi stabilisasi harga, kami siapkan gula dengan stok yang tidak terbatas. Ini untuk menjaga agar tidak ada gejolak kenaikan harga. Berapa pun yang dibutuhkan, kami siap,” tegasnya. [jnr]

Tags: