BUMD Jatim Dituntut Penuhi Target PAD

Pendapatan asli daerah (PAD)DPRD Jatim, Bhirawa
Turunnya harga minyak dunia ternyata berimbas pada pendapatan BUMD milik Jatim,  PT Petrogas Jatim Utama (PJU) . Tentunya sebagai imbasnya maka berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jatim pada 2016 ini. Sebagai penggantinya, Komisi C DPRD Jatim terus mendorong BUMD yang dimungkinkan untuk dapat meningkatkan PAD, diantaranya PT Panca Wira Usaha (PWU) dan PDAB,
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim, Renvill Antonio menegaskan jika saat ini harga minyak dunia yang mengalami penurunan yang tentunya berimbas pada penuran pendapatan dari sektor migas serta BBNKB (Bea Balik Naman kendaran Bermotor) dan PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) akibat turunnya transaksi jual beli mobil. Karenanya, biar PAD Jatim tetap aman maka sejumlah BUMD milik Jatim digenjot untuk mampu meningkatkan pendapatannya. Selain itu perlu adanya kerjasama antar sesama BUMD seingga nantinya mampu meningkatkan PAD.
“Kami terus mendorong BUMD Jatim yang berpeluang untuk mendapatkan PAD besar untuk membuka usaha baru lagi. Atau paling tidak sesama BUMD Jatim yang ada saling bersinergi sehingga akan membawa keuntungan besar tentunya untuk menutupi BUMD yang saat ini tidak memungkinkan akan untung contohnya PT PJU,”papar politisi asal Partai Demokrat ini saat usai hearing dengan sejumlah BUMD Jatim, Selasa (22/3).
Seraya dicontohkan anak perusahaan yang dimiliki PT PWU, yaitu PT Kassa Husada Utama (KHU) didorong untuk bekerjasama dengan RSUD milik Pemprov Jatim untuk memenuhi kebutuhan Kassa. Dengan begitu dapat menguntungkan kedua belah pihak.
“Selama ini RSUD milik pemerintah memilih bekerjasama dengan pihak swasta untuk membeli kassa. Nah, saat ini kami akan terus mendorong para BUMD yang ada untuk melakukan kerjasama. Termasuk RSUD milik pemerintah untuk mengambil kassanya di PT KHU,”lanjutnya.
Selain itu, RSUD pemerintah didorong juga bekerjasama dengan PT Puspa Agro dalam pemenuhan sayur mayur dan buah-buahan. Mengingat untuk kebutuhan sayuran di RSUD dr Soetomo Surabaya pertahunnya mencapai Rp12 miliar. Tentunya hal ini menjadi lapangan usaha baru, bagi PT Puspa Agro untuk mendapatkan keuntungan besar.
Terpissah Dirut PT PWU Jatim, Basanto mengakui jika kerjasama dengan BUMD milik Jatim belum maksimal. Seperti pemenuhan kassa, RSUD dr Soetomo sudah mengambil, namun jumlahnya masih kecil. Akan tetapi kinerja PT KHU cukup bagus, target penjualan dalam satu tahun Rp30 miliar dapat terealisasi. Karenanya, kalau kerjasama antar BUMD terus dioptimalkan dengan melalui intervensi dewan, maka dipastikan pendapatan BUMD Jatim akan bagus.
“Kami sudah berusaha bekerjasama dengan sejumlah BUMD milik Jatim diantaranya dengan RSUD yang ada, begitupula dengan Bank Jatim, tapi memang selama ini belum optimal. Untuk itu, perlu ada intervensi dewan agar kerjama antar BUMD dapat berjalan optimal sehingga dapat memberikan kontribusi ke PAD lebih besar,”paparnya. [cty]

Rate this article!
Tags: