BUMD Kabupaten Sidoarjo Akan Garap Pasar SPBU dan Travelling

Beny Airlangga. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Perusahaan Daerah (PD) Aneka Usaha (AU) milik Pemkab Sidoarjo berencana akan melebarkan sayap usahanya dalam bidang travelling dan penyediaan SPBU. Namun, untuk saat ini statusnya harus dirubah dulu dari PD menjadi Perseroan (PT) atau Perseroda.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Sidoarjo, Beny Airlangga SH MM, mengatakan usulan pengembangan usaha tersebut dari kajian ekonomi Dewan Pengawas PD AU Kab Sidoarjo.
“Supaya keberadaan PD AU Sidoarjo bisa semakin berkembang,” komentar Beny, Selasa (28/5) kemarin.
Dewan pengawas, kata Beny, mengusulkan agar menggarap peluang adanya fasilitas SPBU, karena keberadaan jumlah otomotif di Kab Sidoarjo sangat besar sekali. Sementara, masih ada sebagian wilayah yang belum tersedia fasilitas SPBU.
Selain itu, keberadaan SPBU juga akan bisa dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan internal bagi kendaraan plat merah dari ASN Pemkab Sidoarjo sendiri.
“Kita ini punya anggaran besar untuk kebutuhan BBM kendaraan Pemkab dan anggaran perjalanan dinas, maka peluang ini kita tangkap, kita manfaatkan sendiri, nanti hasilnya bisa masuk ke Kas Sidoarjo sendiri, daripada kita belanja keluar,” papar Beny.
Menurut Beny, dua usulan tersebut sudah disampaikan kepada tim anggaran. Sekda maupun Bupati sudah menanggapi positip. Namun perubahan status dari salah satu BUMD Sidoarjo itu, masih harus dibahas di Dewan dan ditetapkan dalam Perda pada tahun 2019 ini. Karena itu harus menjadi persyaratannya.
“Semoga dua pengembangan usaha itu bisa mulai terealisasi pada tahun 2020 nanti,” katanya.
Dikarenakan, selain harus melewati proses penetapan Perda pada tahun 2019 ini, juga untuk mewujudkan dua pengembangan usaha baru itu tentunya memerlukan sejumlah persiapan yang matang. Baik dari sisi SDM dan anggaran.
Khusus untuk lahan yang akan dipakai untuk membuka fasilitas SPBU, Beny, berpendapat kalau bisa memakai lahan Pemkab Sidoarjo sendiri. Agar tidak sampai membeli. Sehingga bisa menghemat biaya.
Tentang usaha travelling, menurut Beny, kalau bisa semuanya. Baik untuk perjalanan darat, laut dan udara.
“Untuk SPBU kita bangun satu dulu, sebab juga butuh anggaran yang cukup besar,” kata Beny.
Beny mengatakan keberadaan BUMD di Kab Sidoarjo, saat ini harus semakin kreatif dalam pengembangan usahanya. Beda dengan zaman dulu. Yang meski diam saja dapat orderan dari OPD di Kab Sidoarjo. Kini dengan adanya aturan baru, tidak bisa lagi merekomendasi agar menyerahkan garapan pada BUMD.
“Saat ini eranya penuh dengan persaingan, maka BUMD harus kreatif dan inovatip dalam menangkap peluang, agar bisa menjadi berkembang besar,” kata Beny.
Dirinya sempat memberi salah satu contoh seperti BUMD BPR Delta Artha. Dulu BUMD yang bergerak di bidang keuangan ini hanya fokus melayani kaum ASN di Kab Sidoarjo saja.
Namun seiring waktu kini juga mulai merambah pada nasabah kalangan masyarakat umum dengan berbagai produk layanan keuangan yang diciptakan untuk menarik minat calon nasabahnya. (kus)

Tags: