Bunda PAUD Harus Cermati Perkembangan Anak

Pakar gizi dan kesehatan anak Unair Edit Puruhito saat menjadi narasumber dalam pelatihan UKS bagi bunda PAUD di Dindik Surabaya.

Pakar gizi dan kesehatan anak Unair Edit Puruhito saat menjadi narasumber dalam pelatihan UKS bagi bunda PAUD di Dindik Surabaya.

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Selain mengajar, bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dituntut punya wawasan yang cukup dalam memahami tumbuh kembang anak. Khususnya faktor-faktor yang dapat mengganggu perkembangan karakter anak didik. Baik dari makanan, kebiasan maupun permainannya.
Seperti diungkapkan pakar Gizi dan Kesehatan dari Universitas Airlangga (Unair) Edit Puruhito, penggunaan gadget berlebihan akan sangat berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak. Diantaranya ialah kurang peka terhadap lingkungan sosial karena sibuk dengan permainannya.
“Kebiasaan mengonsumsi makanan instan juga berbahaya. Asupan gizi akan tidak seimbang dan bisa berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak,” tutur Edit saat menjadi narasumber dalam pelatihan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) bunda PAUD di Kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya, Selasa (2/2).
Menurut Edit, pemberian gizi seimbang harus memperhatikan susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tidak harus mahal, masakan rumah yang disajikan dari bahan-bahan yang berkualitas baik dan diproses secara higienis sudah cukup.
“Yang penting harus memperhatikan prinsip keanekaragaman dan kebersihan makanan yang juga mempertimbangkan berat badan serta aktifitas anak,” kata dia.
Edit menambahkan, dalam menjaga tumbuh kembang anak secara optimal penerapan pola hidup sehat menjadi poin utama. Untuk itu, para pendidik TK/PAUD harus memperhatikan gizi sehat seperti jenis dan jumlah makanan, olah raga teratur dan kebiasaan sehat terhadap lingkungan.
Kasi Kesenian dan Olahraga Dindik Surabaya Damaris Padmiasih mengatakan, langkah ini dilakukan agar bunda PAUD juga ikut terlibat dalam mengawal tumbuh kembang anak secara optimal. Pengetahuan ini harus dimiliki oleh para guru, terutama kepada para pendidik TK/PAUD. Sebab, pada masa ini seorang anak mulai belajar tentang berbagai hal, baik secara visual, auditori, maupun kinestetiknya.
“Peran bunda PAUD sebagai penggerak UKS menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan ini,” kata dia.
Damaris menyebut, selama sepekan bunda PAUD akan dilatih secara bergantian.  Dalam satu gelombang, sedikitnya ada 124 bunda PAUD dari berbagai satuan PAUD sejenis diikutkan.
“Sebelum mengikuti pelatihan, para pendidik TK tersebut juga kami ajak senam pagi sebagai salah satu pola hidup sehat. Kita berharap ini juga dilakukan saat mereka mendaidik anak-anak PAUD”, pungkas dia. [tam]

Tags: