Bupati Acuh, Ketua DPRD Dorong Pemkab Sidoarjo Carikan Solusi

DPRD SidoarjoSidoarjo, Bhirawa
Belum adanya perhatian serius dari pihak Pemkab Sidoarjo, dalam penanganan korban perkosaan NR (14 tahun) warga RT 11 RW 4, Dusun Jangan Asem, Desa Trompoasri, Kec Jabon, Kab Sidoarjo. Ketua DPRD Sidoarjo mendorong pihak eksekutif agar segera memberikan perhatian dan mencarikan solusinya.
Mengingat kondisi rumah korban NR dan keluarganya sangat tidak layak untuk ditempati. Selain bekas kandang itik/bebek, terbuat dari anyaman bambu yang berlubang-lubang, juga berada di wilayah irigasi. Ibu korban Sri Rayahu (40) juga mengeluh kalau tempat itu juga bukan miliknya, tapi milik Ibu Yuni.
”Kalau malam penuh dengan nyamuk dan terus kedinginan. Saya sangat kasihan sama NR yang lagi hamil berada di tempat seperti ini,” keluh Sri Rahayu.
Mendapat informasi itu, apalagi dari pihak Pemkab Sidoarjo juga belum mencarikan solusi untuk korban NR dan keluaranya. Ketua Dewan Sidoarjo, H Sulamul Hadi Nurmawan, Kamis (26/5) kemarin mendorong kepada eksekutif untuk mencarikan solusinya. Mungkin untuk mencarikan tempat tinggal sementara yang layak, serta memberikan asupan gizi yang layak bagi korban NR dan janin yang dikandungnya.
Menurut politisi PKB ini, kalau bagi orang hamil itu sangat tidak layak menempati tempat bekas kandang itik/bebek. Dikawatirkan akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan korban dan calon bayinya, terutama masalah kandungannya yang memerlukan tempat yang lebih bersih. ”Oleh karena itu, saya terus mendorong Pemda segera mencarikan solusinya, agar kondisi kesehatan kandungannya atau keluarganya tidak terganggu,” tegas Gus Wawan sapaan akrab sehari-harinya.
Selain itu, jika memang betul korban dan keluarganya bukan warga asli Sidoarjo, ibu korban warga Surabaya dan bapak korban warga asal Malang. Maka, solusinya Pemkab juga harus membantu mengembalikan kepada prosedur yang semestinya. Kalau keduanya warga dari Surabaya dan Malang, saya kira tidak ada masalah kalau dibantu dikembali ketempat semula dengan cara yang benar. ”Tujuannya agar korban dan keluarganya bisa mendapatkan identitas dan tempat yang jelas,” jelas Gus Wawan memberikan solusi.
Disisi lain pihak Pemkab, yakni Bupati Sidoarjo juga belum memberikan keterangan yang jelas, bahkan berjanji akan mengunjungi korban NR dan keluarganya juga belum bisa dilakukan mengingat kesibukan yang padat, dan lagi sekarang ini posisinya masih di luar kota. Sedangkan Wakil Bupati Sidoarjo juga enggan memberikan keterangan, melalui ajudan menyarankan agar menghubungi Pak Bupati saja. Karena Pak Bupati yang berhak memberikan keterangan masalah korban perkosaan NR itu. [ach]

Tags: