Bupati Anas Terima Inspiring Progessive Leader

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar AnasBanyuwangi, Bhirawa
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meraih penghargaan kategori Progressive Leader dalam Inspiring Young Leader (IYL) 2014 yang digelar salah satu kelompok media nasional. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Presiden RI terpilih Joko Widodo di Jakarta, Sabtu malam (23/8). Selain Anas, terpilih sepuluh orang lain sebagai Inspiring Young Leader dari berbagai bidang.
Dalam kesempatan itu, Joko Widodo mengatakan sebelas orang muda inspirator ini adalah orang yang terbaik di bidangnya. Bahkan secara khusus, Jokowi memuji kiprah Bupati Banyuwangi yang dianggap bisa memajukan daerahnya. “Saya yakin kalau 11 orang ini adalah yang terbaik di bidangnya. Seperti Pak Anas, Bupati Banyuwangi. Saya harap mampu menularkan ilmunya kepada daerah-daerah lain,” kata Jokowi.
Bupati Anas terpilih menjadi satu dari 11 penerima IYL 2014 melalui hasil rekomendasi pembaca dan penjurian. Dewan juri terdiri atas Chief Strategy Officer Proventic Shafiq Pontoh, pakar politik Heri Budianto, Head of Digital Strategy Beritasatu Media Holding Pingkan Irwin, aktivis Melanie Subono, Direktur PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Anika Faisal, dan Pemimpin Redaksi Beritasatu.com Primus Dorimulu.
Beberapa nama lain yang masuk dalam daftar IYL antara lain: Ainun Nadjib (penggagas kawalpemilu.org), Kevin Sanjaya Sukamulyo (pebulutangkis muda), Elang Gumilang (pengusaha properti untuk kalangan menengah ke bawah), dan Bayu Setyo Nugroho (kepala desa yang juga penggagas Desa Membangun).
Abdullah Azwar Anas sendiri masuk dalam kategori penyelenggara daerah yang dianggap berhasil membawa perubahan dengan konsep kemitraan (partnership). Konsep partnership diyakini sebagai cara cepat dalam membawa kemajuan sekaligus mengurangi angka kemiskinan di daerah.
“Kami menyadari dana APBD tidak akan bisa mencukupi semua anggaran yang diperlukan untuk membangun Banyuwangi. Tangan pemerintah terbatas. Untuk itu, kami melibatkan banyak pihak untuk menggarap program-program yang belum masuk maupun yang telah ada di dalam APBD untuk mencapai hasil yang maksimal,” ungkap Anas.
Contohnya pembangunan infrastruktur jalan yang melibatkan publik dan kalangan dunia usaha. Pemkab Banyuwangi juga menyediakan ribuan drum aspal. Warga di tingkat RT atau desa bisa mengajukan proposal perbaikan atau pembangunan jalan.
“Aspal dan alatnya disiapkan Pemkab, warga swadaya ikut menjadi relawan perbaikan atau pembangunan jalan. Ini lebih efisien dan efektif,” tuturnya. Demikian pula dunia usaha ikut dilibatkan, terutama di jalur-jalur yang menjadi kepentingan produksi atau distribusi mereka.
Dengan skema itu, Banyuwangi bisa membangun sekitar 300 kilometer jalan per tahun. “Banyuwangi ini super luas, daerah terluas di Jatim. Jika tak pakai skema keroyokan banyak pihak, APBD tak akan bisa bangun jalan semuanya. Apalagi kan dana APBD juga untuk pendidikan, kesehatan, pertanian, dan sebagainya,” katanya.
Demikian pula program pengentasan kemiskinan. Dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility, CSR) disinergikan dengan program pemkab untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misalnya penyelenggaraan Banyuwangi Festival (B-Fest) untuk menggerakkan sektor pariwisata. Sebagian di antaranya didanai dari private parnertship.
“Banyuwangi Festival menjadi sarana promosi daerah untuk mendatangkan wisatawan yang berujung pada bergeraknya ekonomi rakyat. Selain itu B-fest digelar untuk membangkitkan kebanggaan warga terhadap daerahnya hingga muncul kepedulian untuk bersama-sama membangun Banyuwangi,” papar Anas.
Berbagai masalah pembangunan membutuhkan perhatian dan penyelesaian dengan cepat. Untuk itu diperlukan banyak tangan agar semua bisa tergapai dan terselesaikan. “Partnership adalah salah satu cara kami melakukannya,” ujar Bupati Anas. [mb5]

Keterangan Foto : Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Tags: