Bupati Baddrut Tamam Ajak Seluruh Elemen Bangun Pamekasan

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat menyerahkan bendera merah putih.

Pemkab Pamekasan, Bhirawa
Diperingatan HUT ke 77 Tahun Republik Indonesia, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengajak seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan membawa kabupaten Pamekasan ini untuk bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia.

“Apatur sipil negara dan komponen bangsa yang lainnya. Kalau diambil daeahnya, lalu dibawa ke laboraturium. Kalau ditulis (di dalami, Red) kita warga bangsa. Kita ini satu kesatuan. Bahasa Maduranya, settung dherah (setaretan) perlu kita jaga kesetiakawanan,” pintanya.

Sehingga bagi ASN sebagai abdi negara harus bekerja inovatif, kolaboratif, kompak dan solid. Sedang warga bangsa lain, mari kita selalu bergandengan tangan mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai kegiatan positif demi kemajuan bangda dan negara tercinta ini.

“Bagi Pamekasan, ada 5 (lima) program prioritas untuk kemajuan dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, reformasi birokrasi, insfrastruktur dan membangun ekonomi,” katanya.

Membangun ekonomi, Pamekasan hingga 2023, menonjolkan bertema “Ekonomi UMKM”. Kenapa? kata Bupati Baddrut, jika seluruh desa makmur maka di kecamatan itu ada kemakmuran. Jika di seluruh desa di kecamatan-kecamatan makmur maka Pamekasan hebat”.

Mendorong Pamekasan, pardjah, rajjah tor pharjugah dimulai dari desa melalui Desa Tematik. Program tertuang dalam RPJMD merupakan kebijakan strategis pemerintah kabupaten yang mendapat dukungan kolabirasi dan penguatan kesetiakawan kita.

“Bagi bupati makna kemerdekaan itu apa? Bagi saya, pertama tidak korupsi dan pemerintahan bersih. Kalau korupsi bupatinya sama saja memberi beban kepada negara. Saya memastikan saya bersih,” tegas Mas Tamam, panggilan akrab Bupati Pamekasan.

Kenapa saya memilih itu, karena bagi saya ingin berkontribusi bagi negara. Dan ia memulainya. Pertama memastikan tidak boleh ada jual beli jabatan dan memastikan saya tidak mau ikut urusan proyek apapun.

“Saya merasakan betapa beratnya pejuang kita. Sementara kita yang mau menjalankan isi kemerdekaan ini, mau bersenang-senang. Ya tidak bisa. Kita harus mengorbankan daya upaya, pemikiran, tenaga dan seluruh potensi kita berikan untuk kontribusi kepada bangsa dan negara,” ucap Mas Tamam, terlihat berlinang air matannya.

Coba tanyakan pada diri kita. Indonesia sudah memberi fasilitas luar biasa. Nah, kontribusi apa kita berikan kepada bangsa ini atau penghoematan kepada para pahlawan. Saya usul pada Kekamenag, membaca Iqtifar itu untuk dimintakan ampunan pada para pahlawan.

“Pimpinan ormas ikut mendirikan republik ini, Kiai Ahmad Dahlan, Kiai Hasyim As’ary atau Syaihona Holil dan paea pahlawan lain. Ayo kita doakan karena tanpa beliau kita tidak akan merdeka. Nikmat merdeka kita syukuri. Bagi saya dengan inovasi, kolaborasi, kompak dan pemerintahan bersih. Ini kometmen dari awal,” katanya.

Kepada generasi muda, Bupati berpesan disamping rajin belajar dan tanamkan cinta tanah air. “Habbul waton minal iman, arti mencintai tetangga dan atau teman itu bagian dari iman. Dan ada penggal kata membuat saya tergugah, yakni, jika kita bukan bagian dari penyelesai, maka memungkinkan kita bagian persoalan. Saya bagian penyelasaian,” ucapnya. [din.dre]

Tags: