Bupati Bangkalan Ingin Proyek Islamic Science Park Segera Terwujud

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron saat menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia Nasional tingkat Provinsi Jatim di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Selasa (30/7) kemarin. Gegeh Bagus Setiadi

(Anak Milenial Bangkalan Jadi Motor Penggerak)

Bangkalan, Bhirawa
Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron berharap mega proyek Islamic Science Park di kaki jembatan tol Suramadu sisi Madura segera terlaksana. Milenial Bangkalan bersiap menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat Madura dengan terlaksananya mega proyek tersebut.
Bupati Bangkalan menyampaikan harapan tersebut saat t peringatan Hari Lanjut Usia Nasional tingkat Provinsi Jatim di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Selasa (30/7) kemarin yang juga dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Kami berharap mega proyek Islamic Science Park di Madura bisa terlaksana. Karena dengan adanya itu, Bangkalan bisa terlepas dengan predikat tertinggal,” katanya.
Ra Latif, panggilan akrab Abdul Latif Amin Imron mengaku siap bersinergi dengan Pemprov Jatim di tengah keaktifannya melayani masyarakat. Pihaknya ingin benar-benar melepas predikat Kabupaten tertinggal. “Kami ingin Kabupaten bisa lepas dari predikat tertinggal,” tegasnya.
Keinginannya Ra Latif pun disanggupi langsung oleh Gubernur Khofifah pada saat peringatan Hari Lanjut Usia Nasional tingkat Provinsi Jatim di Pendopo Kabupaten Bangkalan. Menurut Khofifah, Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk menjadi pusat ekonomi syariah di dunia. Apalagi Indonesia memang berpenduduk mayoritas beragama islam.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini membeberkan, Islamic Science Park tentu diharapkan yang menjadi motor seluruh proses pelaksanaan ini dan penyelenggaraan nantinya adalah anak-anak Madura terutama dari Bangkalan, maka pendidikan vokasi menjadi penting.
“Ini koneksitas dari transportasi publik. Disamping itu juga permukiman, ketiga adalah pendidikan vokasi. Akan sangat penting menyiapkan pendidikan vokasi terutama bagi milenial bangkalan,” terangnya.
Meski demikian, lanjut Khofifah, apapun itu akan membutuhkan koneksitas antara daerah-daerah metropolis yang akan terus berkembang diluar Kota Surabaya. “Bahkan, saya menyampaikan kepada Pak Menteri Bappenas sudah disiapkan sebagai megapolitan,” imbuhnya.
Khofifah juga menyebut di dalam draft Peraturan Presiden (Perpres) ini masuk ke bagian Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS). Tetapi, ini juga bisa masuk didalam Perpres yang sementara adalah Perpres Gerbang Kertasusila.
“Kemarin, Menteri Bappenas usul tidak usah bilang Gerbang Kertasusila, tapi kawasan metropolitan Surabaya. Jadi, metropolitannya Surabaya akan berkembang kalau ke arah Madura itu Bangkalan. Nanti Pasuruan lalu sidoarjo kemudian mojokerto, Gresik dan Lamongan. Jadi lebih sebagai penyiapan pengembangan kawasan,” pungkasnya. (geh)

Tags: