Bupati Banyuwangi Minta KONI Pantau Persiapan Porprov

Renovasi Stadion Diponegoro yang diharapkan bisa selesai sebelum pelaksanaan Porprov V Banyuwangi 2015. [wawan triyanto/bhirawa]

Renovasi Stadion Diponegoro yang diharapkan bisa selesai sebelum pelaksanaan Porprov V Banyuwangi 2015. [wawan triyanto/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Usai ditunjuk secara resmi sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V 2015. Pemkab Banyuwangi langsung bergerak cepat untuk menyiapkan segala keperluan event dua tahunan itu. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta pengurus KONI setiap bulan harus memantau persiapan multieven paling bergengsi di Jatim itu.
Menurut Abdullah Azwar Anas, pengurus KONI Jatim harus turun dan melihat langsung persiapan yang sudah dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi. Jika nanti ada kekurangan maka pihaknya akan segera melakukan pembenahan, terutama untuk masalah venue maupuan akomodasi dan transportasi.
“Saat ini kami sudah melakukan renovasi beberapa venue, seperti penambahan tribune Stadion Diponegoro, memperbaiki fasilitas kolam renang dan beberapa venue lain. Saya berharap KONI harus ikut memantau agar jika ada kekuarangan langsung bisa kami perbaiki,” terang Abdullah Azwar Anas, Senin (28/4).
Setahun menjelang bergulirnya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V 2015, tuan rumah Kabupaten Banyuwangi terus berbenah. Saat ini, Banyuwangi tengah fokus menggarap persiapan venue yang akan dipakai sebagai tempat pertandingan.
Banyuwangi adalah kota kelima yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Sebelumnya, event olahraga dua tahunan itu diselenggarakan di Surabaya (2007), Malang (2009), Kediri (2011) dan Madiun (2013). Namun berbeda dari empat edisi sebelumnya, kali ini Banyuwangi bertindak sebagai tuan rumah tunggal. Tanpa daerah penyangga. “Ada untungnya jika digelar di satu kabupaten, karena bisa lebih mudah koordinasinya,” katanya.
Ia juga mengaku optimis jika Porprov sukses, karena selama ini SDM di Banyuwangi sudah teruji untuk menggelar event internasional seperti balap sepeda Tour de Ijen, selancar di Pulau Merah dan beberapa kegiatan lainnya.
Mengenai akomodasi, Banyuwangi sudah mempersiapkan berbagai tempat yang menyebar di penjuru kota. “Pertumbuhan Banyuwangi menyebar di kecamatan-kecamatan. Masing-masing kecamatan punya hotel dengan standar internasional. Target kami beberapa hotel juga selesai sebelum Porprov,” terangnya.
Selain itu, lanjut Anas, Banyuwangi juga menyiapkan skenario emergency exit. Salah satunya membidik kampus-kampus dan sekolah-sekolah yang berpendingin ruangan. “Beberapa kampus yang full ac, siap disulap sebagai hotel,” pungkasnya.
Warning dari KONI
KONI Jatim juga memberikan warning bagi Pemkab Banyuwangi terutama memperhatikan soal akomodasi dan konsumsi kepada para kontingen. “Ini (Porprov Jawa Timur V 2015) tantangan tersendiri untuk Bupati Banyuwangi,” kata Erlangga.
Kenapa menjadi tantangan tersendiri, menurut Erlangga, karena ini baru pertama kalinya multieven olahraga dua tahunan di Jatim digelar dalam satu daerah. Sebelumnya, Porprov Jawa Timur selalu digelar lebih dari satu daerah. Sebagai contohnya, Porprov IV 2013 yang diselenggarakan di lima daerah. Yakni, Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo dan Pacitan. “Porprov (III 2011) Kediri juga digelar di 5 daerah,” ungkap Erlangga.
Berdasarkan pengalaman gelaran sebelumnya, yang menjadi kendala utama adalah masalah penginapan atlet. Karena memang kondisi di daerah biasanya minim penginapan atau hotel, tidak seperti di kota besar layaknya Surabaya. “Konsumsi juga begitu. Kalau makanan basi sedikit saja, biasannya atlet tidak mau makan, tapi dibanting,” ujarnya.
Satu lagi yang menjadi pesan Erlangga adalah soal fasilitas toilet. Ini kelihatannya sepele, namun dapat mempengaruhi performa atlet. “Atlet pagi tidak mandi tidak masalah. Tapi kalau tidak bisa buang hajat besar, waktu tanding bisa kacau semua,” urainya.
Apalagi kontingen di Porprov Jawa Timur V 2015 akan lebih banyak, melebihi dari gelaran PON XVIII 2012 Riau. Pada gelaran di Madiun saja dengan 30 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan, kontingen yang hadir kurang lebih 6.000-an orang. Sementara pada Porprov Jawa Timur V 2015 jumlah cabor bertambah menjadi 36, dan kemungkinan pesertanya bisa mencapai 8.000-9.000 orang. “Di PON Riau saja jumlah kontingen hanya 6.000 orang,” paparnya. [wwn]

Tags: