Bupati Blitar Imbau Warga Jaga Kerukunan Umat Beragama

Drs. H Rijanto, MM. [Hartono/Bhirawa]

Drs. H Rijanto, MM. [Hartono/Bhirawa]

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Mulai munculnya berbagai aliran agama yang dinilai menyesatkan yang sempat masuk wilayah Kabupaten Blitar Bupati Blitar Drs Rijanto MM menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Blitar untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.
Bahkan saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar secara tegas menolak dan mulai mewaspadai kemungkinan pergerakan aliran sesat serta berbagai aliran yang memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti munculnya ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) meskipun hingga kini Pemkab Blitar sendiri belum mencium keberadaan kelompok tersebut.
“Kami imbau kepada masyarakat untuk selalu  menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Blitar terjaga dengan baik, sebab bagaimanapun juga isu-siu berbagai aliran seringkali menyesatkan masyarakat. Untuk itu kami minta kepada semua masyarakat dan tokoh masyarakat ikut menjaga berbagai hal yang tidak diinginkan,” kata Drs. Rijanto, MM.
Pemkab Blitar juga akan selalu memantau perkembangan sosial masyarakat terhadap berbagai organisasi termasuk organisasi Agama di Kabupaten Blitar melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Blitar, agar kondusifitas masyarakat Kabupaten Blitar bisa tetap terjaga dengan aman dan tentram tanpa adanya isu-isu yang menyesatkan mereka.
“Ada berberapa Ormas Agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB), sehingga jika ada persoalan agama di Kabupaten Blitar akan ditangani FKUB,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Blitar, Drs. Mujianto. Lanjut Drs. Mujianto, pihaknya bersama FKUB seringkali melakukan berbagai kegiatan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat untuk mencegah dan memberikan informasi untuk tidak ikut arus adanya kelompok-kelompok Agama yang menyesatkan.
“Berbagai kegiatan sosialisasi telah kami lakukan bersama FKUB dan Tokoh masyarakat setempat, sehingga jika ada hal-hal yang menyimpang termasuk berkaitan dengan konflik rumah ibadah akan kami mediasi agar persoalan tersebut bisa tuntas,” terangnya.
Ditambahkan pengurus FKUB Kabupaten Blitar, Achmad Suudy, perkembangan penyebaran kelompok ISIS dan aliran sesat lainnya di Kabupaten Blitar pihaknya menilai relatif sangat kecil. Namun demikian berdasarkan hasil koordinasi sejumlah ulama dan tokoh agama diyakini paham dan ideologi yang dianut kelompok tersebut  menyimpang dari ajaran Islam dan bertentangan dengan Ideologi Pancasila,  sehingga sekecil apapun munculnya gerakan mereka harus diwaspadai.
“Seperti kejadian munculnya kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang mengorbankan masyarakat Kabupaten Blitar untuk pergi ke Pulau Kalimantan jelas aliran sesat dan menyesatkan beberapa waktu lalu,” kata Achmad Suudy.
Terlebih seperti gerakan ISIS, menurutnya selama ini menganut paham islam radikal yang cenderung mengedepankan cara-cara kekerasan.
“Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kerukunan antar umat beragama, serta tidak terprovokasi isu-isu  yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu untuk lebih sering menggelar kegiatan keagamaan seperti pengajian karena cara-cara  tersebut  mampu menangkal masuknya paham ISIS di Kabupaten Blitar,” terangnya lagi.
Di sisi lain pihaknya bersama sejumlah ulama untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Blitar dan Kepolisian untuk mencegah kemungkinan masuknya gerakan kelompok ISIS di Kabupaten Blitar. [htn.adv]

Tags: