Bupati Bojonegoro Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Kosong

Bojonegoro, Bhirawa
Guna mendukung program swasembada pangan seperti yang dicanangkan pemerintah pusat, sektor pertanian menjadi salah satu sektor dominan dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kurun waktu lima tahun terakhir (2015-2019).

Namun disisi lain sektor pertanian di Bojonegoro masih mengalami permasalahan di berbagai faktor. Hal ini terbukti Bojonegoro berada dalam urutan sembilan di Jawa Timur dalam kontribusi PDRB dengan poin 3.29%.

Menanggapi hal ini Pemkab Bojonegoro mengadakan FGD guna meningkatkan kembali kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB. Acara berlangsung di Creative Room Gedung Pemkab dihadiri 40 peserta dari beberapa OPD, perwakilan dari kecamatan, Kepala Desa, LSM serta Gapoktan. FGD juga menghadirkan narasumber DPR RI serta BPS Bojonegoro.

Menurut Kepala Bappeda, Mokhamad Anwar Mukhtadlo, sektor pertanian memiliki peran utama regional dan nasional sumber penyedia pangan dan penyeran tenaga kerja terbanyak. Sektor pertanian menjadi penyumbang tenaga kerja terbesar sebanyak 39% dari total penduduk Bojonegoro. Sektor pertanian bersama sektor industri diharapkan bisa selaras bekerja sama untuk menggerakkan pembangunan di Bojonegoro.

”Dalam FGD ini kita bisa mengkaji bersama sama serta merumuskan solusi penyebab dari sektor pertanian melemah. Kita harus meningkatkan kembali peran penting sektor pertanian pada PDRB bisa mengalami peningkatan,” ungkap Anwar.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah menyampaikan, melemahnya sektor pertanian kemungkinan sebab bibit tanam pola tanam yang belum berhasil. Maka Bupati mengimbau agar memaksimalkan potensi lahan.

”Mari kita manfaatkan lahan kosong, jangan sampai berakhir menjadi lahan tidur. Jika kita berusaha memaksimalkan lahan maka akan bisa terhindar dari krisis,” terang Anna.

Bupati menyebut sektor pertanian dan sektor peternakan perlu digalakkan kembali, hal ini karena sumber daya yang ada dapat menjadikan potensi yang lebih ditingkatkan. Industri hulu dan hilir pertanian masih berpontensial. Jika lahan terbatas, kita harus bisa belajar memanfaatkan teknologi pertanian.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan di sektor pertanian, Pemkab Bojonegoro memberikan dukungan diantaranya melalui Program Petani Mandiri (PPM) dengan instrumen Kartu Petani Mandiri (KPM), pemberdayaan BUMDES, pembentukan BUMD, peningkatan sumber daya air dengan rehab Waduk Pacal, pembangunan bendung gerak Karangnongko, pembangunan waduk Gongseng dan waduk Pejok serta langkah terakhir dengan mendukung kiprah petani milenial melalui Bimtek. [bas]

Tags: