Bupati Bondowoso dan Elemen Masyarakat Kecam Bom Surabaya

Kapolres dan Dandim Bondowoso saat patroli bersama dan memantau langsung salah satu gerejadi Bondowoso. (Samsul Tahar/Bhirawa)
Foto : Mantan teroris Ali Fauzi menyebut pelaku bom di Surabaya adalah jaeingan lama.(Alimun Hakim/Bhirawa).

(Ali Fauzi : Pelaku Bom Diduga Jaringan Lama)

Bondowoso, Bhirawa
Pasca ledakan tiga bom sekaligus di tiga gereja di Surabaya hingga memakan korban 13 jemaah meninggal dan 43 luka. Direspon pemberlakuan status siaga satu oleh aparat keamanan TNI-Polri di Kabupaten Bondowoso dengan melakukan patroli dan menjaga seluruh gereja.
Kapolres Bondowoso, AKBP Taufik Hediansyah Zeinardi dan Dandim 0822, Letkol Inf Tarmuji juga kompak bersama-sama turun langsung berpatroli ke pelbagai gereja di Kabupaten Bondowoso. Hal ini, dilakukan bukan untuk membuat panik msyarakat, tapi agar masyarakat tenang dan tidak kecolongan.
Selain mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, juga diadakan rapat koordinasi antara jajaran TNI, Polri, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), dan Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag).
Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni yang juga Pengurus Wilayah Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PW IKAPMII) Jawa Timur mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang diledakkan di tiga Gereja di Surabaya.
“Kami menyampaikan duka yang sangat mendalam kepada semua korban akibat perbuatan keji yang dilakukan oleh teroris ini,” katanya, Minggu (13/5) kemarin.
Bupati Bondowoso itu mengajak, seluruh elemen masyarakat meningkatkan kewaspadaan sekaligus menjaga persatuan dan solidaritas kebangsaan.
“Kita jadikan peristiwa ini untuk semakin mengobarkan semangat nasionalisme kita,” tambahnya.
Dia juga mendesak Pemerintah melalui Polri mengusut dan bersikap tegas pada terroris dan aksi terrorisme.
“Semoga Allah SWT tetap memberikan kekuatan kepada kita semua utk tetap menjaga kedamaian di bumi Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu Ketua MUI Bondowoso, KH. Asy’ari Fasha, mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalalamnya, atas korban aksi Bom bunuh diri di Surabaya, dan mengutuk keras atas aksi teror tersebut.
“saya ucapkan terimaksih kepada TNI-Polri, yang bergerak cepat, saya juga berharap ada pola antisipasi, agar tidak melebar ke mana-mana,” katanya.
Selanjut ketua MUI mengimbau kepada masyarakat Bondowoso, agar tidak usah panik, dan mempercayakan semua ini kepada TNI-Polri yang sudah bahu-membahu melakukan pengamanan.
Sementara ketua Bamag, pendeta Sabdo, mengutuk keras aksi teror yang terjadi di Surabaya. Pihaknya juga berharap situasi ini segera terkendali, sehingga semua umat beragama bisa beribadah dengan tenang.
“jangan usik Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kerukunan umat beragama dengan cara-cara seperti ini,” tegasnya.
Sementara itu, aksi peledakkan bom bunuh diri tiga gereja yang ada di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) pagi, diketaui dilakukan beberapa orang pelaku, termasuk perempuan dengan membawa anaknya. Mantan teroris Ali Fauzi Manzi mengatakan itu merupakan jaringan lama.
“Ledakkan yang terjadi di Surabaya, tidak bisa dipisahkan dari kejadian peledakkan sebelumnya. Seperti di Kampung Melayu atau Sarinah,” kata Ali Fauzi, mantan kombantan, instruktur perakit bom dan pentolan Jamaah Islamiyah (JI) saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Minggu (13/5) sore.
Ditegaskan adik trio bomber Bali ini, pelaku merupakan jaringan lama. “Pelaku atau jaringannya tetap itu-itu saja,” tambah Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian itu.
Ali Fauzi menegaskan, aksi pengeboman di gereja Surabaya tersebut merupakan balasan kelompok tertentu, pasca kerusuhan di Mako Brimob beberapa waktu lalu.
“Bisa saja, ini tidak balas dari kelompok ini atas peristiwa di Mako Brimob kemarin,” tuturnya.
Dia menghimbau, kepada seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak menjadi orang yang ‘cuek’ dalam menciptakan kedamaian.
“Terhadap aparat kepolisian, terus bekerja, terus waspada. Aksi seperti ini tidak akan berhenti begitu saja. Oleh itu pihak kepolisian jangan sampai kalah, terus berani dan termotifasi untuk memberantas kelompok-kelompok ini (teroris),” tegas Ali Fauzi.
Sebelumnya, ledakan bom mengguncang kota Surabaya pada Minggu (13/5) pagi tadi di tiga Gereja yakni Gereja Kristen Indonesia (GKI) Santa Maria Ngagel Madya, GKI Diponegoro dan Gereja Pantekosta Arjuno Surabaya. [har.mb9]

 

Tags: