Bupati Bondowoso Imbau Laporkan Ajaran Sesat

Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni saat memberikan arahan dalam Safari Ramadan di Desa Traktakan Kecamatan Wonosari. (samsul Tahar/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni mengimbau masyarakat untuk tidak segen melaporkan jika ada ajaran atau kelompok mencurigakan di masyarakat. Hal tersebut ia sampaikan pada safari Ramadan terakhir di Masjid Al Hasyimi, Desa Traktakan Kecamatan Wonosari, Bondowoso, Rabu (7/6) malam kemarin.
Bila sekiranya terdapat kelompok maupun person yang mencurigakan, untuk tidak ragu berkonsultasi dan melaporkan kepada aparat penegak hukum. Terlebih lagi, saat ini Bondowoso juga telah mempunyai tiga pilar plus penegak keamanan dan ketertiban di antaranya pemerintah, TNI, Polri dan tokoh agama maupun tokoh masyarakat. “Masyarakat tidak perlu ragu bahkan takut. Karena ancaman ideologi transnasional ini menjadi ancaman nasional yang nyata bagi keberagamaan di Indonesia,” ujar Amin.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menciptakan iklim keagamaan dan meningkatkan religiusitas demi terwujudkan visi Membangun Masyarakat Bondowoso Beriman, Berdaya dan Bermartabat. Menurut Amin Said, kegiatan keagamaan dan program pembangunan dibidang kerohanian dan mental tidak dapat terlepas bahkan menjadi sarana mencapai kesejahteraan.
Oleh karena itu, dirinya akan terus mendorong iklim keagamaan di Bondowoso dapat berjalan dengan baik serta memberikan manfaat kepada masyarakat secara umum. “Kegiatan keagamaan dan program-program pembangunan dibidang kerohanian dan mental tidak dapat dilepaskan bahkan ini menjadi sarana untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” katanya.
Dari pengamatannya selama melakukan Safari Ramadan, Amin melihat bahwa ghirah atau semangat masyarakat Bondowoso dalam menjalankan kegiatan keagamaan baik itu di desa maupun di wilayah kota masih cukup massif.
Potensi ini lanjut Amin, harus mendapatkan bimbingan dan arahan dari para tokoh Agama dan tokoh masyarakat di Bondowoso agar gairah keberagamaan tidak diambil alih bahkan dijadikan ladang penyebaran ajaran radikalisme kelompok intoleran yang saat ini mulai merusak sendi-sendi kebangsaan di Indonesia.
“Dari safari selama bulan Ramadan ini, saya melihat ghirah keberagamaan masyarakat masih cukup besar. Ini tentu harus diberikan dorongan dan arahan dari para kiai di Pondok Pesantren dan tokoh agama agar gairah ini tidak diambil alih oleh kelompok penyebar ajaran radikalisme atau kita kenal ideologi transnasional,” jelas Amin.
Selanjutnya Amin berharap agar masyarakat tetap menjaga iklim keagamaan yang damai dan mendatangkan rahmat bagi semesta, “Mari bersama-sama kita wujudkan dan tunjukkan bahwa islam sebagai pembawa rahmat, islam yang damai, Islam yang menebar cinta kasih bukan islam yang menyebarkan permusuhan kepada person atau golongan tertentu,” ujar dia.
Hadir di acara tersebut Wakil Bupati KH Salwa Arifin, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bondowoso  Taufik Herdiansyah Zeinardi, Sekretaris Daerah Hidayat, dan beberapa Kepala Dinas, Camat Wonosari Tjagar Alam, Kepala Desa, dan seluruh masyarakat. Kegiatan safari diawali Salat Isya’ dan tarawih bersama, dilanjutkan dengan laporan camat dan diakhiri dengan pemberian bingkisan oleh rombongan pada takmir masjid setempat serta doa oleh wakil bupati Salwa Arifin. [har]

Tags: