Bupati Bondowoso Lantik Kades PAW Plalangan Cermee

Usai melantik Kades PAW Plalangan di Kantor Kecamatan Cermee, Bupati Salwa Arifin menyampaikan selamat dan berjabat tangan kepada Kades Fauzen. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin melantik seorang Kepala Desa (Kades) Pengganti Antar Waktu (PAW) Desa Plalangan, Ahmad Fauzen, yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Cermee, dijaga ketat oleh pihak TNI, Polri, dan Satpol PP, pada Selasa (9/8).

Kades PAW Plalangan, Kecamatan Cermee, terpilih setelah Kades sebelumnya meninggal dunia. Tepatnya menggantikan Kades tiga periode sebelumnya, Mas’udi, yang meninggal dunia tiga hari pasca dilantik dalam Pilkades serentak kemarin sekitar Desember 2021 lalu.

Bupati Salwa Arifin, berpesan terpilihnya sebagai Kades PAW agar hendaknya diikuti dengan mengemban tugas berupa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. Serta meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas.

Karena menurutnya, kemajuan suatu desa tak terlepas dari kemampuan seorang Kades untuk bisa memaksimalkan potensi yang ada di desa. “Selain itu juga harus mampu menggerakkan partisipasi aktif masyarakat desa,” terangnya.

Tak cukup itu, orang nomor satu di Bondowoso ini menekankan agar Kades PAW Plalangan ini bertindak sebagai ujung tombak dalam penyelenggaraan pemerintah di desanya.

Maka dari itu, haruslah memiliki pengetahuan, kecakapan, dan kompetensi yang lebih. “Setiap langkah rancangan, rencana pembangunan harus sesuai dengan regulasi yang ada. Ini penting,” urainya.

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD), Bondowoso Haeriyah Yuliati, S.Sos, M.M menerangkan, berdasarkan regulasi untuk pemilik hak suara dalam Pilkades PAW ini terdiri dari beberapa unsur.

Yakni diantaranya, tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, BPD, dan peran serta keterwakilan masyarakat miskin. “Kalau masyarakat miskinnya itu kalau tidak salah sekitar lima persen,” paparnya.

Dijelaskannya, meskipun Kades PAW terpilih ini memiliki hubungan keluarga dengan Kades yang meninggal dunia sebelumnya itu, tak masalah. Karena, memang siapa pun bisa mencalonkan diri dengan proses yang sama dan memenuhi syarat.

“Pemilihannya yang berbeda dengan reguler. Kalau reguler dipilih langsung oleh masyarakat, tapi kalau PAW hanya melalui Musdes,” tandasnya.

Sementara itu, Kades PAW terpilih, Ahmad Fauzen, mengatakan, bahwa dirinya siap untuk melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan para Kades lainnya setelah pelantikan. Ini sebagai langkah awal untuk membangun desa lebih maju dan sejahtera.

Menurut pria yang juga menantu dari almarhum Kades sebelumnya ini, dalam Pilkades PAW itu dirinya berhasil meraup suara mayoritas dari dua rivalnya. Yaitu, 74 suara, dari total suara 134.

“Kemarin itu dua rival saya, mantan Cakades yang sebelumnya kemarin, sama satu warga,” urai Fauzen saat dikonfirmasi sejumlah awak media. [san.gat]

Tags: