Bupati Bondowoso Nilai Peluncuran Aplikasi SLRT Tepat untuk Warga

Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin saat menyampaikan sambutannya di acara Launching Aplikasi SLRT di Pendopo setempat. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Aplikasi Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) dinilai Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin sangat tepat dan bermanfaat untuk masyarakat Bondowoso.

Menurutnya , aplikasi tersebut sangat sesuai dengan kondisi geografis Bondowoso yang dikelilingi oleh pegunungan dan banyak kawasan terpencil. Sehingga masyarakat yang berasal dari pelosok desa tidak perlu datang ke kota untuk mendapatkan pelayanan dan menyampaikan pengaduan.

“Masyarakat kita yang ada di pinggiran cukup tinggi. Ada sekitar 14 persen masyarakat ada di pengunungan, di desa-desa yang jauh dari perkotaan,” terang Bupati Salwa saat launching aplikasi SLRT di Pendopo Bupati, Kamis (22/10).

Sebelumnya Kementerian Sosial telah meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SIKS-SLRT) yang diintegrasikan secara penuh ke dalam Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial New Generation (SIKS-NG) yang menjadi payung seluruh aplikasi kesejahteraan sosial yang dikelola oleh Kementerian Sosial, dimana sebelumnya aplikasi SLRT terpisah dengan SIKS-NG.

Adapun aplikasi SIKS-SLRT ini lebih fokus pada pelayanan dan rujukan serta penanganan keluhan masyarakat dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi hingga tingkat Pusat.

Terkait aplikasi ini , Bupati Salwa berpesan kepada para pelaksana SLRT agar memberikan pelayanan yang baik dan mempermudah dalam urusan masyarakat. Tak hanya itu, mereka pun diharapkan dapat menampung dan menindaklanjuti semua apa yang menjadi keluhan masyarakat melalui aplikasi tersebut.

“Karena profesi paling baik dan terhormat adalah pengabdian,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso, Saefudin Bahri menerangkan bahwa aplikasi SLRT ini sudah terkoneksi langsung dengan beberapa OPD terkait. Mayoritas pengaduan masyarakat terkait dengan 3 OPD yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Kesehatan.

“Aplikasi ini sudah ngelink ke tiga OPD tersebut,” katanya saat dikonfirmasi.

Dijelaskannya, jika aplikasi yang juga masuk dalam Data Terpadu Kesejehteraan Sosial Kemensos ini berbasis desa. Artinya satu fasilitator melayani satu desa. Adapun jumlah fasilitator saat ini sebanyak 50. Jumlah tersebut tersebar di 50 desa di empat Kecamatan. Yakni Kecamatan Wringin, Kecamatan Bondowoso, Kecamatan Wonosari dan Kecamatan Cermee.

“Selama setahun kemarin, meskipun aplikasi ini belum update. Pelaksana SLRT sudah menerima pengaduan masyarakat melalui media sosial Whatsapp,” tandasnya.

Pantauan Bhirawa di lokasi, tampak dalam kegiatan lauching Aplikasi SLRT yang diselenggarakan di Pendopo Bupati Bondowoso tersebut, para peserta mematuhi protokol kesehatan yakni dengan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan dengan sabun). [san]

Tags: