Bupati Bondowoso Serahkan Bantuan pada PKL dan Pekerja Terdampak PPKM

Secara simbolis Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin memberikan langsung bantuan kepada PKL di depan Masjid Agung At-Taqwa. [Ihsan Kholil/Bhirawa]

Bondowoso, Bhirawa
Sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Bondowoso kepada masyarakat setempat utamanya para pekerja PKL dan lain sebagainya, karena terdampak ekonominya akibat PPKM Darurat. Pemerintah memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 300ribu per orang.

Ada sebanyak 800 pekerja yang mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah Bondowoso. Seperti diantaranya pedagang kaki lima, pedagang asongan, tukang becak, pekerja angkutan desa, dan karyawan kafe.

Bantuan sebesar Rp 300ribu per orang itu diberikan langsung oleh Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin, secara simbolis kepada delapan Pedagang Kaki Lima (PKL) di depan Masjid Agung At Taqwa, Alun-alun Ki Bagus Asra, Jum’at (30/7).

Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin menerangkan, bantuan itu diberikan untuk meringankan beban masyarakat terdampak yang sempat berhenti berjualan atau bekerja selama beberapa pekan.

“Mohon dimanfaatkan betul-betul ini sebagai modal kerja. Tadi kan untuk pedagang minuman, cilok, tahu walik. Kalau untuk pedagang besar ini diharapkan bisa jadi stimulan,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bondowoso Syaefuddin Suhri, menerangkan, para penerima terdiri dari tukang becak 120 orang, pedagang asongan 146 orang.

Kemudian para PKL dan pekerja sebanyak 259 orang, pekerja angkutan desa 95 orang, serta karyawan cafe sebanyak 179 orang. “Jadi total 800 orang,” urai pria yang akrab disapa Suhri ini.

Dijelaskannya, untuk penyalurannya nanti akan dilakukan oleh pihaknya yang merupakan anggota dari Dinas Sosial dengan beranggotakan 15 orang terbagi menjadi lima tim. Kata dia, mereka akan menyerahkan langsung ke para penerima sesuai kelompok dengan door to door.

Yakni langsung kepasa kelompok PKL dan pekerja, kelompok karyawan cafe, kelompok tukang becak, kelompok pedagang asongan, serta kelompok angkutan desa.

“Jangan diserahkan di Dinsos, itu nanti khawatir menumpuk. Tim itu yang ngantarkan door to door,” kata Suhri. Ditanya terkait bertambahnya jumlah penerima dari rencana awal, Suhri menerangkan, bahwa awalnya pihaknya telah mengajukan dua opsi pada tim anggaran.

Yakni pilihan pertama bantuan senilai Rp200ribu diberikan dua kali untuk sekitar 700 orang. Kemudian, opsi ke dua yakni Rp300 ribu diberikan satu kali tapi jumlah penerima ditambah.

“Tim anggaran memilih Rp300 ribu diberikan satu kali tapi jumlah penerimanya ditambah,” terangnya. Informasi dihimpun, Pemerintah Daerah Bondowoso melalui Dinas Sosial memberikan bantuan bagi para pekerja terdampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Yang anggaran bantuan ini diambilkan di APBD dari BTT (Biaya Tidak Terduga) milik Bupati Bondowoso. [san.adv]

Tags: