Bupati Bondowoso Sosialisasi Tiga Pilar Pembangunan

Usai dilantik, Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni dan Wakil Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin terpilih masa bakti 2013-2018 menggelar malam syukuran.

Usai dilantik, Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni dan Wakil Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin terpilih masa bakti 2013-2018 menggelar malam syukuran.

Bondowoso, Bhirawa
Bupati Bondowoso, Drs. H. Amin Said Husni dan Wakil Bupati Bondowoso, KH. Salwa Arifin atau lebih dikenal dengan sebutan Aswaja tetap akan melanjutnya visi dan misi terwujudnya manusia yang beriman, berdaya dan bermartabat. Tentu saja untuk mewujudkan visi dan misi yang mulia ini dibutuhkan kerja keras yang didukung oleh seluruh komponen masyarakat Bondowoso.
Selama Amin Said Husni memimpin Bondowoso 5 tahun kemarin, terdapat berbagai aspek pembangunan yang mengalami kemajuan dan keberhasilan di berbagai bidang, namun demikian, terdapat pula berbagai persoalan dan tantangan yang harus dihadapi untuk mendapatkan penanganan serius melalui serangkaian kebijakan dan program yang dilakukan secara terencana, sinergi dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, Bupati Bondowoso, Amin Said Husni kepada Bhirawa dalam sebuah wawancara menjelaskan bahwa pada tahun 2013-2018 dia mengaku akan melakukan identifikasi isu-isu strategis pembangunan kabupaten Bondowoso yang mana hal itu akan dijadikan dasar dalam rangka menentukan strategi dan arah kebijakan pembangunan.
“Saya melihat memang selama lima tahun kemarin masih belum sempurna. Banyak hal yang sudah kita raih dan kita capai dengan baik, namun banyak hal pula yang perlu diperbaiki dan ditata agar menjadi lebih baik. Potensi daerah yang kita miliki akan kita maksimalkan sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat Bondowoso. Ada beberapa hal yang perlu kita tangani dengan serius yang diantaranya adalah masalah ekonomi, kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesehatan dan sebagainya,” kata Amin Said Husni.
Amin mengakui bahwa secara makro sosial ekonomi, capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bondowoso masih lebih rendah dibandingkan dengan IPM Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur yakni sebesar 64, 08 pada tahun 2012,atau menempati urutan 36 dari 38 Kabupaten/kota di Jawa Timur dan ditandai dengan angka melek huruf yang rendah (80,72%).
Angka lama sekolah baru mencapai 5, 68 tahun, angka harapan hidup mencapai 63, 79 tahun dan daya beli masyarakat juga masih rencah. “Pada tahun 2012 memang pertumbuhan ekonomi meningkat yakini mencapai 6, 45% namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang mencapai diatas 7%. Namun demikian, IPM Kabupaten Bondowoso saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan IPM Kabupaten tetangga termasuk Banyuwangi dan juga Jember apalagi Situbondo.  “Nah, inilah yang menjadi tantangan kita ke depan. Kita akan terus berusaha meningkatkan kualitas kerja agar target-target yang sudah kita susun menjadi lebih baik dan tercapai,” katanya.
Bupati menjelaskan bahwa berdasarkan pelaksanaan pembangunan pada tahapan kedua tahun 2010-2014 telah berhasil mengatasi berbagai permasalahan pembangunan di Bondowoso. Terjadi peningkatan kapasitas pemerintahan daerah dalam mengelola sumber daya ekonomi daerah dan kemampuan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Di samping itu juga terjadi peningkatan keberdayaan masyarakat selaras dengan potensi wilayah masing-masing yang secara langsung maupun tidak langsung telah menciptakan kondisi yang memungkinkan masyarakat menikmati kualitas kehidupan sosial yang lebih baik dan tentram. “Pencapaian pelaksanaan pembangunan ini merupakan keberhasilan sinergi tiga pilar utama pembangunan di Bondowoso yakni pemerintah daerah, dunia usaha swasta dan masyarakat,” katanya.
Pemerintah daerah berperan dalam menjalankan dan meciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsurlainnya, sedangkan peran dunia usaha swasta adalah mewujudkan penciptaan lapangan kerja dan pendapatan dan masyarakat mampu berinteraksi sosial, ekonomi dan politik,” katanya. [har]

Tags: