Bupati Bondowoso – Sultan Demak Buka FKN

Festival Koipi Nusantara yang dipusatkan di Bondowoso yang dibuka secara resmi oleh Bupati Amin Said Husni dihadiri Sulat Demak. (Foto Samsul Tahar/Bhirawa)

Festival Koipi Nusantara yang dipusatkan di Bondowoso yang dibuka secara resmi oleh Bupati Amin Said Husni dihadiri Sulat Demak. (Foto Samsul Tahar/Bhirawa)

(11 Kopi Terbaik Indonesia Bersaing)

Bondowoso, Bhirawa
Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni Membuka secara resmi Festival Kopi Nusantara (FKN) yang dipusatkan di Lapangan Hasanuddin dekat Perkebunan Kopi kawasan Lereng Ijen di Desa Sempol Bondowoso Sabtu (23/7) kemarin. Sebanyak 11 kopi terbaik dari berbagai daerah di Indonesia bersaing memperebutkan posisi pertama dalam kontes cita rasa kopi.
Selain dihadiri para Pecinta Kopi se Nusantara yang berkumpul di kawasan Ijen tersebut berbaur dengan masyarakat sekitar, bersama Forkopimda dan para SKPD Se Bondowoso tampak Hadir Sultan Dari Kesultanan Demak yang dalam kesempatan tersebut memberi gelar kehormatan kepada Bupati Amin Said Husni dengan nama Kanjeng Mas Haryo Rekso Negoro.
Dalam sambutannya Bupati mengungkapkan jika gelaran FKN ini dalam upaya membumikan Bondowoso Republik Kopi (BRK) yang beberapa waktu lalu di deklarasikan di Bondowoso. Menurutnya upaya ini harus didukung semua pihak agar kopi rakyat Bondowoso yang sudah mampu menembus pasar ekspor mampu mengangkat derajat ekonomi masyarakat.
“Kita memiliki banyak keunggulan diantaranya Sertifikat Indikasi Geografis (IG), Menjadi lokasi penelitain Puslit Koka dan memiliki luasan lahan kopi rakyat yang mencapai 13 ribu Ha melampaui lahan milik PTP yang hanya 5 ribu ha,” ungkapnya.
Bupati menegaskan jika Republik Kopi diibaratkan sebagai sebuah kapal besar yang akan segera berlayar, maka semua pihak harus mendukung dan tidak boleh ada yang berkhianat karena yang akan menjadi korban adalah kapalnya karam. “Kita sudah mampu bekerja sama secara konkrit dengan 7 pihak dengan konsep menanam kopi tanpa merusak hutan dan itu akan menjadi model nasional dari Perhutani,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Bidang Laboratorium Uji Cita Rasa Kopi, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia, Yusianto mengatakan, dewan juri akan mengumumkan pemenang lomba uji cita rasa kopi. Mulanya 85 petani kopi dari Aceh hingga Flores yang mengikuti kontes, kopi-kopi itu diseleksi hingga menghasilkan 11 yang dianggap terbaik oleh para penilai. Beberapa daerah yang lolos di antaranya Aceh, Toraja, Bondowoso, Jawa Barat, Lampung dan Temanggung.
“Ada beberapa kriteria penilaian yang kami jumlahkan kemudian menghasilkan skor. Yang kami nilai beberapa di antaranya fragrant, aroma,  flavors,  aftertaste,  acidity (keasaman) untuk kopi arabika, body, balance, sweetness, clean cup dandiffect atau kekurangan kalau ada,” jelasnya.
Yusi pun memaparkan, dari 11 besar tersebut, tujuh juri yang terdiri atas Puslitkoka, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), SCAI, serta barista senior Indonesia akan kembali melakukan penilaian melalui blind test atau penilaian buta untuk menentukan kopi dengan cita rasa tertinggi.
Sebanyak tiga kompetisi digelar dalam rangkaian Festival Kopi Nusantara, di antaranya Kontes Uji Cita Rasa Kopi, Kompetisi Barista dan Lomba Meracik Kopi oleh Kepala SKPD di Bondowoso. Puluhan barista atau peracik kopi dari berbagai daerah datang dan berkompetisi di Festival Kopi Nusantara yang digelar Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Sekitar 24 barista menampilkan keahlian meracik kopi dengan teknik manual brewing atau teknik seduh kopi tanpa menggunakan mesin. Di hadapan sejumlah juri yang merupakan pakar di dunia perkopian Indonesia, para peserta diminta menyeduh kopi Java Ijen Raung asal Bondowoso sampai mendapatkan cita rasa khas dari kopi rakyat tersebut.
Salah seorang juri yang juga pakar kopi Indonesia, Surip Mawardi mengatakan, masing-masing peserta akan dinilai keahliannya dalam menyajikan Kopi Java Ijen Raung. Kopi ini terkenal memiliki cita rasa khas yakni spicy (pedas), sweetness, acidity (kadar keasaman) yang balance dan medium body. “Jadi penilaian kami bukan skor tapi siapa yang berhasil menyajikan kopi Java ini sesuai dengan cita rasanya yang khas,” kata pria yang kini bekerja untuk salah satu kedai kopi terbesar di dunia tersebut. [har]

Tags: