Bupati Dadang Ajukan Kemenhub Aktivasi KA Jember-Situbondo

Bupati Dadang Wigiarto bersama Wabup Yoyok Mulyadi dan pimpinan SKPD dalam suatu acara baru baru ini. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Baru baru ini Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto mengaku telah mengajukan permohonan aktivasi jalur kereta api Kalisat Jember-Panarukan Situbondo kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia. Namun hingga saat ini, kata Bupati Dadang,  Kemenhub belum memberikan respon positif. Pemkab Situbondo, ujar Bupati Dadang, berharap agar aktivitas kereta antar daerah itu kembali aktif seperti sediakala.
Menurut Bupati Dadang, pihaknya sudah mengirimkan data-data ke Kementerian Perhubungan yang merupakan usulan dari sebagian besar masyarakat Kota Santri. Ia, urai Bupati dadang, belum menanyakan secara intens respon dari Kementrian Perhubungan perihal usulan tersebut. “Kalau memang peluang secara nasional untuk aktivasi itu ada, maka kita akan mendukungnya,” kata Bupati  dua periode itu.
Bupati Dadang juga mengaku siap untuk mendukung rencana aktivasi tersebut seperti melakukan penertiban terhadap masyarakat yang menggunakan fasilitas PT KAI disekitar kawasan stasiun Panarukan Situbondo. “Kalau soal dukungan penertiban kami siap membantu. Sebab otoritas ada di mereka selaku pemilik aset. Artinya, ketika mereka meminta dukungan kita siap mendukungnya,” paparnya.
Masih kata Bupati Dadang, aktivasi jalur kereta api secara nyata dapat mendukung pertumbuhan perekonomian masyarakat Situbondo. Sebab saat ini, terangnya, Pelabuhan Panarukan sudah mulai ramai dan tentunya banyak barang muatan yang bisa dibawa menggunakan jalur kereta api. “Untuk itu kami tetap berharap agar Kemenhub RI betul betul memperhatikan usulan Pemkab Situbondo,” papar Bupati Dadang.
Di sisi lain, Kepala PT KAI Daops 9 Jember, Hendro Gunawan mengatakan,  untuk mengaktifkan kembali jalur Kalisat-Panarukan harus diawali dengan permintaan Pemkab Situbondo yang ditujukan ke Kementrian Perhubungan RI. Hendro sudah mendengar soal Usulan Pemkab Situbondo untuk aktivasi jalur kereta api Kalisat – Panarukan ke Kemenhub RI. “Tetapi sampai saat ini belum ada perintah dari Kemenhub kepada kita terkait aktivasi tersebut,” ujar Hendro.
Hendro menambahkan, sedikitnya ada tiga stasiun PT KAI di Situbondo yang sudah tidak aktif lagi, yaitu stasiun Kilensari, Paowan dan Sumberkolak. Untuk mengaktifkan kembali stasiun-stasiun itu, papar Hendro, setidaknya membutuhkan dana yang cukup besar. Apalagi rel kereta api di jalur ini banyak yang hilang dan rusak. “Kami harus membebaskan lahan yang digunakan warga di sepanjang jalur kereta api jurusan Stasiun Kalisat – Panarukan. Yang jelas persoalan itu tidak gampang,” pungkas Hendro. [awi]

Tags: